Waka Polres dan Wakil Bupati Kuansing Menerima Pengakuan 3 Anak Penurun Bendera di Kantor Pemkab Kuansing

TELUK KUANTAN, Suaralira.com -- Video Penurunan Bendera Merah Putih di halaman Kantor Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), yang dilakukan oleh 3 anak terdiri 2 laki-laki dan 1 perempuan, yang sempat viral di akun facebook masyarakat Kuansing, karena didalam video tersebut terlihat hanya 3 anak yang sedang menurunkan Bendera dengan menggunakan celana pendek dan pakaian sekedarnya, Selasa (17/08/2021) sore. 
 
Penurunan Bendera Merah Putih tersebut sempat heboh karena bertepatan dengan Upacara HUT RI pada pagi harinya. Ketiga anak tersebut masing-masing berinisial DM, NZ dan HF, merupakan warga masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah. 
 
Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata SIK MSi, yang diwakili oleh Waka Polres Kuansing Kompol Antoni Lumban Gaol SH MH, bersama Wakil Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM, di ruang kerjanya  Rabu (18/08/2021) sore menerima kedatangan ketiga anak tersebut mendatangi Kantor Bupati Kuansing. “Kedatangan mereka untuk meminta maaf kepada Pemkab Kuansing dan seluruh masyarakat Indonesia terkait penurunan bendera yang tidak menjadi kapasitas mereka pada waktu itu,” terang Waka Polres.
 
Menurut pengakuan salah satu anak bernama DM, bahwa mereka disuruh seseorang berinisial JK untuk menurunkan bendera, "Kami pertama tak mau bang. Tapi JK terus menyuruh kami supaya menurunkannya. Katanya, ini sudah jam berapa? Dan dia bilang sudah melapor ke protokoler. Makanya kami turunkan," kata Dm. Kemudian bendera diantar ke pos penjagaan kantor Bupati sambil menyerahkan kepada salah satu petugas. "Kami langsung pergi bang," kata DM.  
Ketiga anak tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada Pemkab Kuansing dan seluruh rakyat Indonesia.
 
Mengutip apa yang disampaikan oleh Pak Wabup Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM, bahwa sesuai petunjuk, penurunan Bendera secara upacara ditiadakan. "Penurunan Bendera seyogyanya diturunkan oleh petugas yang sudah ditunjuk. Dan itu diturunkan setelah upacara virtual di Jakarta. Makanya petugas belum menurunkannya. Ternyata, adek-adek ini sudah menurunkan sebelum waktu penurunan," tutup Lumban Gaol. (Hms/J Manik/sl)