Pedagang Pasar Lelo Sei Rampah Ngamuk, Diduga Tak Terima Kendaraan Pedagang di Halang Petugas Satpol PP

Sergai, SuaraLira.com -- Puluhan pedagang Pasar Lelo di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mengamuk pada Satuan Polisi Pamong Peraja (Satpol PP), Minggu (10/10/2021).
 
Pedagang ini mengamuk diduga lantaran tak terima saat kendaraan pedagang yang mau masuk ke lokasi area untuk berjualan dihadang petugas Satpol PP Serdangbedagai (Sergai).
 
Informasi yang diterima wartawan www.tribun-medan.com, dugaan hadangan yang dilakukan Satpol PP ini, karena diduga pedagang dilarang berjualan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
 
Melalui video viral yang beredar disalahsatu akun media sosial yaitu Facebook bernama Bienda Wanda Windi, tampak puluhan pedagang ngamuk pada petugas Satpol PP.
 
"Masuk terus masuk, kami cari makan di sini bukan jual narkoba kami di sini. Jangan kalian (Satpol PP) halangi kami jualan ya," ujar pemilik akun facebook bernama Bienda Wanda Windi.
 
Lanjut pemilik akun facebook tersebut, ia menilai PPKM di Serdangbedagai sudah dilonggarkan, apalagi ia menilai saat ini Sergai sudah berada di zona kuning atau level 2.
 
"Di Kota Medan aja sudah tidak ada lagi di portal-portal ya. Kami udah empat kali enggak jualan ya. Kalian (Satpol PP) jangan cari masalah, masuk-masuk kalau enggak kami tabrak kalian ya, jangan macam-macam kali kalian, kami cari makan kalau kalian larang-larang," ujar pemilik akun.
 
"Jangan diikuti apa kata orang ini, orang ini enggak kasih kita cari makan. Ini lah pemerintahan sergai yang hebat, ku viralkan ini," sambungnya. 
 
Sementara itu tak cukup puas, pemilik akun Facebook ini terus berteriak, ia mengatakan sebelumnya para pedagang di Pasar Lelo sudah tidak berjualan selama empat kali.
 
"Presiden aja enggak ada ngelarang orang berdagang biar tau kalian. Empat kali kami enggak berjualan, ada pemerintah ngasih makan kami. Anak kami mau sekolah, kalau untuk masalah perut apapun kami lawan ya," ujar pemilik akun. 
 
Sedangkan pedagang lainnya yang terdengar sahutannya di video yang beredar tersebut juga mengatakan, sudah bertahun-tahun mereka berjualan di Pasar Lelo tidak pernah ada kejadian seperti ini. 
 
"Kalian (Satpol PP) minggir di situ, jangan nutupi jalan, kami mau masuk. Jangan egois kali pak, pakai toleransi, kami bertahun-tahun dagang di sini enggak pernah kek gini," saut pedagang lainnya. 
 
"Kalian yang punya jabatan enak, punya gaji langsung masuk ke rekening," sambungnya. 
 
Pemilik akun Facebook tersebut kembali mengatakan, para pedagang di Pasar Lelo hanya berjualan seminggu sekali.
 
"Kami berdagang di sini hanya sekali seminggu, kami mencari uang untuk makan, untuk anak-anak kami sekolah. Tujuan pemerintah pusat mensejahteraan rakyat," ujar pemilik akun Facebook. 
 
Sementara itu, tampak seorang pria mengenakan baju kaos berwarna putih mencoba memberikan penjelasan terhadap pedagang. 
 
"Saya kemarin sudah minta tolong dua Minggu yang lalu, tolong datang ke kantor Satpol PP. karena waktu itu sudah ada orang pasar, saya baru ganti. Saya tau permasalahnya, saya tanyak solusinya gimana," ujar pria berkaos putih.
 
Namun, perkataan pria berbaju kaos putih disangkal seorang pedagang yang tak terima dengan perkataan yang disampaikan.
 
"Bapak ngomong bagus-bagus, tapi apa bapak bilang tadi, wajib di tutup Pasar Lelo ini. Bapak bilang seperti itu kepada saya, mati saya kalau bapak tidak ada ngomong kek gitu. Kita ngomong bijaksana, jangan nanti ngomong begini, nanti ngomong begitu, harus tegas pak," ujar seorang pria berbaju biru bermasker putih.
 
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan Camat Sei Rampah, Rahmat Suhendra Damanik, yang kebetulan pada saat pedagang Pasar Lelo ngamuk dengan petugas Satpol PP yang berada dilokasi, tidak bisa dihubungi melalui pesan singkat Whatsapp maupun sambungan telepon. (Darman S/sl)