Kepala sekolah TK Permata Hati dan TK Sumber 1 Diduga Korupsi Dana BOP

PROBOLINGGO, Suaralira.com -- Berbagai Upaya pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui beberapa program telah direalisasikan. Namun hal ini seperti nya hanya di jadikan ajang korupsi oleh oknum kepala sekolah TK di Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo. 
 
Hal ini terbukti adanya bantuan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) pada tingkat anak usia dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK) yang jumlahnya sangat besar pula. 
 
Bantuan itu bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi siswa dengan besaran Rp 600.000 per anak sekali dalam setahun. 
 
Namun program ini sangat di sayangkan oleh penggiat anti korupsi LSM Lumbung Informasi Rakyat. LIRA di bawah naungan presiden LIRA Olies Datau, Sudarsono yang merupakan aktivis anti korupsi Probolinggo ini memberikan keterangan pada awak media disela sela kesibukannya pada Minggu (02/01/2022). Mewakili beberapa LSM yang ikut melakukan investigasi dalam persoalan ini.
 
Saya sangat prihatin mengapa Kepala sekolah Permata Hati dan sumber 1 kecamatan sumber bermain dengan anggaran BOP yang seharusnya diperuntukan untuk anak didik nya. 
 
Berawal dari kecurigaan wali murid yang namanya tidak mau disebutkan, bahwa di Tk lain ada bantuan untuk murid tapi disini kok tidak ada sama sekali. "Tuturnya kepada tim investigasi LIRA (12/12/21), Tim investigasi mencoba menelusuri aduan wali murid tersebut dengan mendatangi beberapa wali murid lain nya ternyata apa yang mereka sampaikan juga sama seperti yang di sampaikan pengadu. 
 
Di tempat lain Sudarsono sebagai aktivis LIRA Kabupaten Probolinggo juga memberikan komentar seputar TK/PAUD dirinya mempunyai data yang akurat bahwa penggunaan BOP itu tidak sesuai dengan ketentuan semua laporan yang ada dalam SPJ semua yang di laporkan hanya kamuflase untuk menghabiskan anggaran saja dan sarat dengan pemalsuan cap dan stempel pembelian, bahkan ketika kami mencocokkan cap atau stempel toko, pihak toko tidak mengakui dengan adanya stempel tersebut bahkan dia memaksa kepada kamiuntuk meminta copy dari nota yang saya tunjukkan dan akan melaporkan pemalsuan cap toko tersebut kepada pihak yang berwajib.
 
Kami mencoba menemui kepala sekolah Permata Hati Sumber di kediaman nya namun sangat di sayangkan dirinya Kepala sekolah mengatakan bahwa kepala sekolah permata hati sedang tidak ada di tempat, kami semakin curiga kenapa kepala sekolah ini ketakutan saat kami datangi untuk klarifikasi persoalan BOP, "tutur Sudarsono.
 
Kami sudah melayangkan surat kepada ketua IGTKI Sumber agar dapatnya mempertemukan kami dengan dua pengurus TK tersebut, "tambahnya.
 
Dan dalam waktu dekat, Sudarsono dirinya dan tim akan membawa persoalan ini ke ranah hukum guna di lakukan pemeriksaan dan evaluasi menyelurah, kami dan tim Advokasi masih menyusun atau menyiapkan berkas atau alat bukti penunjang setelah audensi, "pungkas Sudarsono. (Tim/sl)