Gulat Manurung Dituding Miliki Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan

Aktivis Larshen Yunus: 'Sudahlah Kawan! Jangan Cari Sensasi, Masih Banyak Cukong Kuasai TNTN'

JAKARTA, Suaralira.com -- Dimintai komentarnya terkait serangan dan tudingan yang dialamatkan kepada Pejuang sekaligus Pahlawan Sawit Indonesia, Dr Ir Gulat Manurung MP C.APO, Aktivis Larshen Yunus tiba-tiba 'Naik Pitam'.
 
Pasalnya, Aktivis Anti Korupsi yang beberapa pekan ini Viral diseluruh Media Masa dan Media Sosial (Medsos), justru heran dengan sikap kelompok yang selalu mengganggu Pejuang Sawit Indonesia, Gulat Manurung.
 
"Sudahilah itu kawan! Jangan cari sensasi. Kalau kita bicara tentang Kebun Kelapa Sawit dalam Kawasan Hutan, tak akan selesai. Karena di Republik ini ataupun di Wilayah Provinsi Riau, hal itu sudah menjadi 'Penyakit Turunan' yang sifatnya sudah Terlanjur. Jadi, tak benar kalau menuduh hal-hal tak mendasar semacam itu. Jujur, dahulu saya dan rekan-rekan aktivis pernah Latah seperti itu, namun seiring berjalannya waktu kami faham atas situasi yang dikeluhkan teman-teman Aktivis", ungkap Larshen Yunus, dengan nada tegas.
 
Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu kembali katakan, bahwa seharusnya semangat dari teman-teman Aktivis dimulai dari Penguasaan Hutan di Taman Nasional Teso Nilo (TNTN), jangan justru bermain diranah Sandiwara, dengan menuding yang bukan-bukan tentang Gulat Manurung.
 
"Abangku Doktor Gulat Manurung itu bukan Malaikat! Akupun tak sependapat kalau kalian bilang dia bersih, tapi setidaknya jangan Tuding Abangku itu dengan isu murahan. Beliau adalah Putera Riau yang justru Mengharumkan Bumi Melayu dengan Jabatan Strategis sebagai Ketua Umum Organisasi Masyarakat seperti APKASINDO. Mestinya kita dukung dia, jangan malah kalian ganggu! Nanti Kugas kau Lae!", tutur Aktivis Larshen Yunus.
 
Hingga berita ini diterbitkan, Aktivis Larshen Yunus beserta Paramitra akan menjadi Garda Terdepan dalam menyikat isu-isu murahan dari orang-orang dan Kelompok Latah di negeri ini.
 
"Kami tegaskan sekali lagi, bahwa terkait isu Kebun Kelapa Sawit dalam Kawasan Hutan sudah menjadi Atensi bersama, namun alangkah lebih baiknya dimulai dari temuan yang Lebih Dahsyat lagi, seperti yang ada di Kawasan TNTN dan Bukit Tiga Puluh di Provinsi Riau. Ayo Revolusi Mental! Jangan Latah, bauk kali mulutmu kawan", tutup Aktivis Larshen Yunus, seraya mengakhiri dan menutup mulutnya, karena dampak bauk busuk dari para kelompok Latah tersebut. (sl)