Suaralira.com, RENGAT (Riau) -- Hidup yang bisa dibilang serba kekurangan dan mempunyai ekonomi lemah karena tidak mempunyai penghasilan yang pasti harus bertahan dan menjalani dengan apa adanya, namun asah asih seorang Ibu tetap anak yang paling utama dalam mencukup sandang dan pangan bagi sebuah hati yang wajib untuk diperjuangkan.
"Bagaimana tidak, rumah reot hanya dengan ukuran kecil yang sangat sempit sekali yang layaknya ditempati kambing sebagai kandangnya untuk tinggalnya untuk mengindari hujan dan panas ala kadarnya, bersyukur tidak ada hujan deras dan angin kencang yang akan membuat rumah tersebut roboh.
"Hidup tiga orang anak yang masih kecil dan masih sekolah, derai Air mata Nuraini (47) terkadang menjalani dan memikul beban sebagai orang tua sendiri tanpa harus didampingi seorang suami yang sudah meninggalkannya dan diceraikannya.
"Kini sudah sekitar 5 (lima tahun) bersama 2 anaknya tinggal di rumah yang hanya berukuran sekitar 4x2,8 meter itu dan bekerja sebagai tukang urut untuk membiayai hidup bersama anaknya dan membiayai anaknya untuk sekolahnya.
Tanah yang tidak seberapa yang hanya ukuran kecil itupun hibah dari orang tuanya, dia (Nuraini red) membangun dengan mengumpulkan hasil jasanya mengurut orang yang membutuhkan tenaganya yang sudah hampir senja, kemungkinan tenaganya sudah hampir tak bertenaga namun semangat yang kuat terbayang akan kehidupan anak dan sekolah yang buat dirinya tegar.
"Dari Hasil tukang urut yang jasanya terkadang dibayar 25 ribu dan terkadang hingga diberikan jasanya sampai Rp 100 ribu yang dikumpulkan untuk mendirikan rumah ala kadarnya terkadang juga dibantu keluarga dan tetangganya akhirnya berdiri rumah tersebut," Ucapnya kepada suaralira.com terlihat terbatah batah bercerita hingga berkaca kaca dan tak sadar berlinang air matanya.
"Rumah reot dan hidup pas pasan yang sudah bertahun tahun, dan anehnya rumah reot tersebut tinggal tidak jauh dari jantung kota Rengat, tidak tersentuh bantuan dari Pemerintah yang tak tau alasannya apa atau mungkin tidak terpantau, namun Nuraini tetap tegar hanya dengan senyum yang pasrah, apakah ada atau tidak bantuan tersebut hanya diam karena dirinya sadar akan kehidupannya akan susahnya," Katanya.
Anak yang juga ikut membantu Nuraini menopang hidup yakni anak pertama laki-lakinya harus bekerja jaga kebun orang. Walau tidak dapat menamatkan sekolah dasar (SD). "Harus bagaimana lagi, anak saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami, "sebut Nuraini.
Entah laporan siapa ketika melihat dan mendengar jeritan hati Nuraini dan anaknya yang hidup sangat sederhana sekali terpantau anggota TNI yang akhirnya disampaikan kepada pimpinan yakni Dandim 0302/Inhu Letkol Kav Dani Prasetyo Wibowo SSos.
"Akhirnya Dandim 0302/Inhu bersama personel meninjau rumah janda anak dua, setelah meninjau lapangan yang melihat dari dekat jika rumah tersebut apakah layak dimasukkan ke program Rumah tidak Layak Huni (RTLH), akan tetapi dari dekat rumah tersebut dilihat, Dandim perintahkan kepada anggotanya segera dilakukan pembongkaran karena dinilai sangat layak untuk program RTLH, "ucap Dandim.
"Rasa peduli kepada rakyat jiwa terpanggil dengan dibuktikannya sekitar dengan waktu dua pekan rumah Nuraini Warga Kelurahan Sekip Hilir, Kecamatan Rengat tersebut dinilai layak mendapat program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kodim 0302/Inhu, akibat tidak memiliki penghasilan tetap. Di mana sehari-hari, ibu dua anak ini hanya sebagai tukang urut. Yang tak jelas penghasilannya.
"Berlinang airmata dan tidak menyangka jika dirinya (Nuraini) bisa dapat memiliki rumah seperti ini. Rumah kami sebelumnya hanya berdindingkan triplek bekas, papan dan seng dan dapur yang sudah lusuh dengan ukuran 4 x 2.8 meter," Ucap terseduh Nurani disela-sela penyerahan kunci. Nuraini mengaku sangat bahagia, sejak pertama didatangi tentara dari Kodim 0302 untuk melakukan bangunan barunya.
Dandim 0302/Inhu, Letkol Kav Dani Prasetyo Wibowo SSos mengatakan bahwa, kegiatan ini semata-mata untuk membantu warga kurang mampu. "Kegiatan ini sesuai dengan motto kami yakni karya bakti TNI Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) sebagai upaya TNI AD dalam membantu mengatasi kesulitan rakyat," ucap Dandim 0302/Inhu, Letkol Kav Dani Prasetyo Wibowo SSos.
"Sehingga melalui kegiatan ini hendaknya mendapat berkah dan bermanfaat untuk warga. "Kami juga berharap ada warga lainnya yang ikut tergugah dapat membantu sesama," Tambah Dandim. Penyerahan kunci rumah yang awalnya hanya direnovasi dengan ukuran 4 X 2,8 meter karena melihat keadaan akhirnya dibangun baru, selain itu juga diserahkan surat kepemilikan tanah atas nama Nuraini juga sembako tak lupa dibantu", terang Dandim. (P4as/sl)