TELUK KUANTAN,SUARALIRA.COM- Pembahasan pertanggung jawaban APBD Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2021 akhirnya selesai pada Hari Minggu(31/7) jam 23.30 WIB.
Dari awal pembahasan pada hari sabtu tampak pembahasan ini digelar marathon oleh anggota 25 legislatif Kabupaten Kuantan Singingi, Hal ini dikarenakan batas akhir pembahasan sampai akhir bulan juli.
Jika tidak selesai sebelum batas akhir, maka Kabupaten Kuantan Singingi tidak dapat mengajukan APBD-P yang tentunya akan merugikan masyarakat kuansing, karena APBD-P nantinya akan memuat Gaji P3K, pelaksanaan Porprov 2022, penambahan dana bantuan Parpol dan kebutuhan Lainnya.
Direktur Eksekutif Progressive Democracy Watc (Prodewa) Wilayah Kuansing Hamdan Syakirin mengatakan
"Pertama saya sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh fraksi golkar pada hari ini. Apapun alasannya kepentingan masyarakat lebih diatas dari kepentingan golongan.Saya melihat golkar paling tidak sudah 2 kali mengorbankan amanah masyarakat.
Dimulai dari berlarut larutnya penunjukan PAW Andi Putra yg mengorbankan paling tidak 3000 suara masyarakat sampai dengan tidak hadirnya pada rapat paripurna ranperda pertanggung jawaban APBD Kuansing 2021.
PERDA tentang pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD 2021 sangat penting, karna perda ini menjadi dasar perubahan APBD 2022 yang menjadi tumpuan hidup orang banyak, seperti Guru P3K yang saat ini masih belum jelas kapan akan diterbitkan SK nya, jadi wajar saja kalau ada publik menilai kepedulian ketua dprd terhadap guru PPPK itu hanya gimic ataupun alat politik belaka.
Golkar harus mengevaluasi kepemimpinan saudara Adam dikuansing, seorang Ketua DPRD tidak baik membuat kegaduhan kegaduah di tengah masyarakat. Sudahi koalisi koalisi yang mengorbankan kepentingan masyarakat. Silahkan berdinamika didalam tubuh DPRD itu sendiri jangan korbankan kepentingan masyarakat didalamnya.
Pada Sidang Penutupan Paripurna ketua sidang yang dipimpin wakil ketua 1 DPRD kabupaten Kuantan Singingi Zulhendri. S,PWK berterima kasih kepada ke-25 Anggota DPRD yang berjuang untuk masyarakat.
"Kami berterima kasih kepada rekan-rekan sekalian yang sudah berjuang walaupun banyak tekanan dan intervensi" ujar Zulhendri.
Lebih lanjut Zulhendri mengatakan intervensi bukan hanya dirasakan Anggota Dewan tetapi juga di rasakan Staff kantor DPRD, sehingga anggota Dewan harus bergagi peran.
"Ada yang jadi tukang ketik, ada yang menghidupkan AC, ada yang menyapu Ruangan sidang, rekan-rekan ikhlas mengerjakan dan semoga usaha kita ini menjadi amal ibadah untuk rekan-rekan sekalian" tutur Zulhendri Haru.
(Ind/sl)