Suaralira.com, Pekanbaru -- Pekerja PKWT pada kegiatan Constriuction Service Work Unit Rate Earhtwork Package 1 Pertamina Hulu Rokan Duri, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau hingga kini masih menunggu kejelasan atas nasib mereka, disebabkan sampai saat ini gaji atau upah mereka belum juga dibayarkan oleh pihak perusahaan.
Bermula dilakukan kontrak pada bulan Angustus 2023, oleh perusahaan PGN Solusion untuk melaksanakan kegiatan Constriuctin Service Work Unit Rate Earhtwork Package 1 Pertamina Hulu Rokan di Duri, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Ternyata masih meninggalkan cerita yang tidak sedap, para pekerja PKWT untuk kegiatan tersebut belum menerima penuh atas hak dari keringat mereka.
Berdasarkan keterangan salah satu pekerja PKWT, ternyata upah mereka belum dibayarkan seutuhnya oleh pihak perusahaan.
Akibat perilaku yang tidak elok oleh perusahaan, para pekerja PKWT sudah melakukan segala upaya agar hasil keringat mereka dibayarkan penuh oleh pihak perusahaan, hingga akhirnya para PKWT menggandeng Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Laskar Merah Putih (LMP) Provinsi Riau untuk memperjuangkan hak mereka.
Ketua LBH LMP Provinsi Riau, Usamah Khan, mengatakan untuk memperjuangkan nasib para PKWT tersebut, LBH LMP Provinsi Riau sudah memasukkan laporan ke Kepolisian Daerah (Polda) Riau.
Dalam laporan tersebut, adapun pihak terlapor adalah Nanang Tri yang menjabat sebagai Project Manager PGN Solution Duri, dengan dugaan sangkaan pengelapan atau penipuan terhadap pekerja PKWT.
Akibat polemik tersebut, pada tanggal 27 April 2023, PGN Solusion mengadakan pertemuan dijakarta, dalam pertemuan tersebut turut hadir Badan Pengawas tenaga Kerja Provinsi Riau, 2 orang pekerja PKWT, Pihak Perusahaan EKJ dan pihak Perusahaan CGI.
Berdasarkan berkas yang diterima oleh media ini, salah satu bunyi dari hasil pertemuan tersebut adalah menyatakan bahwa PGN Solusion tidak memiliki hubungan atau keterikatan atas permasalahan upah PKWT yang belum dibayarkan, bahwa permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan CGI.
Sikap PGN yang membantah terlibat atas permasalahan tersebut menjadi kontradiksi atas bukti berupa dokumentasi dilapangan yang diterima media ini, terlihat seluruh pekerja PKWT memakai atribut atas nama PGN Solusion.
Hal itu juga diperkuat atas pernyataan Usamah. Mengatakan bahwa PGN yang mendaftarkan pekerja PKWT ke Disnaker Riau.
Atas sikap penolakan PGN dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan tersebut pada CGI menjadi pertanyaan, apa hubungan PGN dengan CGI.
Berdasarkan penjelasan Usamah, bahwa pihak CGI merupakan pihak ketiga atau sub kontraktor.
"PHR awalnya memberikan pekerjaan tersebut kepada PGN Solusion, selaku sama sama perusahaan plat merah, kemudian PGN mencari pihak lain untuk mengerjakan kegiatan tersebut dalam hal ini perusahan EKJ, seletah itu EKJ subkan lagi kepada CGI", ucap Usamah.
Masih lanjutnya, jika melihat runutan tersebut, ini menjadi sedikit rancu, sebenarnya sperti apa keterikatan mereka satu sama lain.
"Saat ini kita masih menduga ada berupa permainan dibawah meja dan fee, tetapi itu masih sebatas dugaan awal saja" ucap Usamah.
"Kita akan kawal terus sampai tuntas dan sampai semua terang benderang, sembari menunggu kita lagi kumpulkan informasi dan bukti untuk melangkah pada dugaan tindakan lain yang diduga melanggar hukum", tutup Usamah. (Us/sl)