Beberapa peserta sibuk membalut manekin dengan kain wastra nusantara dalam acara kolaborasi Merachel dan Pemuda Berkain di Souk Bistro Kota Malang, Sabtu (30/9/2023). (Foto : Suaralira.com)

Kolaborasi Merachel dan Pemuda Berkain Hasilkan Karya-karya Wastra yang Keren

Suaralira.com, Malang - Merachel Design Academy berkolaborasi dengan Pemuda Berkain menggelar fashion show dan lomba membuat model pakaian dengan kain wastra nusantara sebagai hasil ujian akhir Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). 
 
Di mana ujian akhir PKK tersebut merupakan rangkaian program yang berasal dari bantuan pemerintah Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. 
 
Untuk diketahui, kain wastra nusantara merupakan kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara dan memiliki ciri khas dari beberapa hal yang dapat menjadi pembeda. Mulai dari simbol, warn, ukuran hingga material kain. Terdapat empat kain wastra nusantata yang sudah mendunia, yakni kain batik, kain songket, kain tenun dan kain ikat. 
 
Direktur Merachel Design Academy Denis Kristian menyampaikan, kegiatan yang digelar di Souk Bistro, Jalan Jakarta, Kota Malang ini merupakan wadah bagi para pemuda untuk meningkatkan kreativitasnya dalam mengolah kain wastra nusantara menjadi model pakaian yang menarik. 
 
"Jadi dengan acara ini mereka boleh mengembangkan kreativitasnya dengan berbagai seni yang dimiliki," ujar Denis. 
 
Disinggung mengenai alasan Merachel memilih Pemuda Berkain sebagai rekan kolaborator dalam ujian hasil program PKK dari Kemendikbudristek RI ini, Denis mengatakan hal itu untuk kelancaran dan kesuksesan acara. 
 
"Karena dari Pemuda Berkain sudah memiliki pengalaman yang pas dibidangnya dan agar acara ini dapat berjalan dengan lancar," kata Denis. 
 
 
Sementara itu, Principal Merachel Design Academy Novia Ira Maulana menyampaikan, bahwa untuk lomba draping atau membuat model pakaian dari kain wastra nusantara yang selanjutnya menjadi pakaian siap pakai untuk Program PKK dari bantuan pemerintah Kemendikbudristek RI diikuti oleh 32 peserta dari Kota Malang. 
 
"Jadi dari Program PKK ini, peserta didik kita salurkan untuk mendapatkan pekerjaan. Program ini bisa dibilang mulia, sambil kita kolaborasi dengan pemuda berkain yang notabene anak-anak muda yang nanti keterserapan peserta didiknya ini akan direkrut untuk dunia industri," jelas Novia. 
 
Pihaknya juga mengatakan, bahwa kegiatan kolaborasi antara Merachel dan Pemuda Berkain ini juga memanfaatkan momentum Hari Batik Nasional yang digelar setiap tanggal 2 Oktober. 
 
"Sebenarnya kami ready to wear nya tidak batik ya, hanya saja karena kami menyamakan dengan kolaborasinya pemuda berkain, dan tanggal 2 Oktober hari batik, jadi kami sounding kan dengan hari khusus tersebut," tutur Novia. 
 
Sementara itu, Founder Pemuda Berkain Gerak Samudra mengatakan, bahwa kolaborasi bersama Merachel Design Academy merupakan wujud dan komitmen bersama dalam membangun awareness atau kesadaran seluruh elemen masyarakat khususnya anak-anak muda dalam memanfaatkan kain wastra nusantara. 
 
"Bahwasannya kalau kain nusantara bisa dipakai untuk acara apapun dan bisa menjadi referensi dengan koleksi-koleksi draping yang kita buat," ujar Samudra. 
 
Karena menurutnya, untuk draping kain yang dilakukan oleh Pemuda Berkain menggunakan kain wastra nusantara secara utuh tanpa dipotong. 
 
"Karena kalau kita berbicara terkait wastra value nya tinggi dan harganya juga tidak murah, jadi sayang sekali kalau kita memotong wastra," kata Samudra. 
 
Lebih lanjut, disinggung mengenai pemilihan tempat di Souk Bistro Malang, Samudra mengatakan bahwa Souk Bistro Malang merupakan salah satu tempat yang representatif untuk gelaran fashion show dan draping kain wastra nusantara. 
 
"Karena tempatnya sangat editorial, sangat konseptual, tentunya juga founder-foundernya juga berkecimpung di dunia fashion," ungkap Samudra. 
 
Sementara itu, Manajer Operasional sekaligus salah satu Founder Souk Bistro Malang Juni Wendi mengatakan, bahwa Souk Bistro Malang tidak hanya fokus dan bergerak di dunia food and beverage (fnb) saja, tetapi Souk Bistro Malang juga fokus pada pengembangan industri kreatif. 
 
"Beberapa hari lalu kita diajak kolaborasi Pemuda Berkain dan Merachel untuk mengadakan acara ini. Karena penggagasnya dan orang yang terlibat adalah orang muda semuanya. Saya harap ini bisa menginspirasi pemuda dan masyarakat Kota Malang," pungkas Wendi. (Suwandi/sl)