Lewat BUMD, PLTS Di Meranti Akan Segera Dibangun Oleh Investor Asal Korea Selatan dan Malaysia

SuaraLira.Com, Meranti -- Investor asal Korea Selatan bahas tindak lanjut dengan BUMD terkait pembangunan PLTS di Kepulauan Meranti, Riau, pertemuan tersebut langsung di fasilitasi oleh pihak PT PLN (Persero), bertempat di kantor pusat PLN Indonesia Power di Jakarta, Selasa (28/05/2024).
 
Direksi PLN Indonesia Power Wisnoe Satrijono dalam penyampaiannya mengatakan untuk para pihak duduk bersama membahas tahapan, prosedur, dan peran masing-masing dalam pembangunan PLTS yang merupakan pembangkit listrik berbasis energy baru terbarukan (EBT) di pulau meranti ini menjadi wujud komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
 
"PLTS hadir dengan kapasitas sesuai dengan analisa studi untuk memenuhi semua kebutuhan listrik warga dan peruntukan dunia usaha Kepulauan Meranti, serta merupakan bukti kehadiran PLN melalui investor yang  berkerjasama dengan BUMD PT. Bumi Meranti dalam memberikan akses energi yang merata bagi seluruh masyarakat di kepulauan meranti.  jika ini terealisasi merupakan PLTS yang pertama bagi masyarakat Riau sehingga  masyarakat bias menikmati listrik 24 jam, serta tidak perlu lagi merogoh kocek dalam untuk mendapatkan akses listrik. Karena PLTS nanti berdiri akan memberikan tarif yang lebih murah untuk semua pelanggan dibandingkan PLTD," ucap Wisnoe.
 
Pada kesempatan yang sama juga Budiman selaku Direktur BUMD menanyakan berbagai hal penting kepada PLN Indonesia Power terkait aturan birokrasi pendirian PLTS, Peran Pemda dan PLN untuk percepatan pembangunan PLTS, serta keterkaitan peran Investor dan BUMD dalam rencana pembangunan PLTS di kepulauan meranti ini.
 
Sementara Buyung Arianto Vice President O&M Planning and Control menjelaskan bahwa diperlukannya investor untuk membantu pemerintah dalam pembangunan PLTS di seluruh Indonesia.
 
"Nantinya pengelolaannya tetap bersama PLN Indonesia Power karena dalam undang-Undang tertulis tegas bahwa keperluan hajat orang banyak di kuasai Negara, dalam hal ini pengelolaan kebutuhan listrik untuk masyarakat di kuasai oleh PLN," kata Buyung.
 
Ditengah-tengah pertemuan tersebut, PLN Indonesia power membuka data RUPTL Kepulauan Meranti, yang mana dari data tersebut dijelaskan bahwa adanya potensi Meranti untuk penambahan jaringan lisrik, namun harus diajukan usulan melalui bagian ESDM Provinsi Riau atau usulan dari Kepala Daerah.
 
"Untuk pembangunan PLTS sendiri harus dibuat kajian Studi Analisis yang berisikan rencana kebutuhan listrik, Rencana Anggaran, dan Analisis Studi lainnya. Sementara untuk Kajian Anyalisis Studi ini PLN menyarankan untuk membuat studi bersama yaitu Joint Development Study Agreement (JSDA)," katanya.
 
Kemudian, Komitment investor di wakili oleh Prof mairizwan, datuk nasir, dan lee in kyu menerangkan bahwa pembagunan PLTS yang merupakan akses listrik masyarakat harus mampu meningkatkan aktivitas ekonomi dan mendukung aktivitas rumah tangga. Dan juga ini sebagai wujud transisi energi dimana listrik ramah lingkungan telah hadir dalam menopang kehidupan masyarakat di daerah perbatasan.
 
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur BUMD PT. Bumi Meranti, CEO Intro Energy, dan CEO Trans Energy.(Sang/sl)