PEKANBARU (RIAU), suaralira.com -- Karena keberanian korban membongkar praktek dugaan korupsi yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintahan di Kantor Camat Bina Widya. Akhirnya Tim Saber Pungli Polda Riau berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan Sekretaris Camat Binawidya Pekanbaru yang sebelumnya merupakan Lurah Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan, HS (44 tahun) di TKP Kantor Camat Binawidya.
Dalam Konfrensi Pers Irwasda Polda Riau, Kombes Pol Kombes Pol Drs M Syamsul Huda, didamping Dir Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Andri Sudarmadi dan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto di Lantai Lima, Ruang Tribrata Gedung Utama Markas Komando Polda Riau Jalan Pattimura Nomor 13 Kota Pekanbaru, Senin (15/03/2021) sore mengatakan bahwa "perkara ini terungkap karena keberanian saksi korban membongkar praktek dugaan korupsi yang dilakukan oknum pemerintah HS."
Pada Bulan Desember 2020 saksi korban mengurus SKGR di Kelurahan Sidomulyo Barat dan diminta sejumlah dana oleh tersangka HS. Sesungguhnya Bulan Januari korban sudah memberikan sebesar Rp 500.000 namun ditolak dan diminta menyiapkan dana Rp 3.000.000 untuk menandatangani SKGR yang sudah di register, namun belum ditanda tangani tersangka yang saat itu masih menjabat sebagai Lurah.
Pada Tanggal 10 Maret 2021 saksi korban menyerahkan dana tersebut kepada pelaku dan dilakukan Operasi Tangkap Tangan dikantor kecamatan Bina Widya Pekan Baru. “Sesungguhnya pelayanan publik seperti itu tidak ada biaya PNBP nya” ujar Syamsul Huda menjelaskan.
“PNBP atau Pendapatan Negara Bukan Pajak tidak dikenakan atas pengurusan SKGR yang artinya masyarkat dalam mengurus tidaklah dikenakan pungutan. Namun tersangka HS mempersulit pelayanan masyarakat dengan maksud mencari keuntungan pribadi. Dalam prakteknya Pemerintah sudah menyiapkan pembagian sertifikat secara gratis dan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)”, lanjut Syamsul.
Dalam Operasi Tangkap Tangan di kantor Camat Binawidya Kota Pekanbaru, Tim Satgas Saber Pungli Polda Riau dipimpin AKP Ario Damar melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap tersangka HS yang sebelumnya menjabat sebagai Lurah Sidomulyo Barat. Dari penangkapan tersebut, “Tim mengamankan barang bukti berupa uang tunai sejumlah tiga juta rupiah didalam amplop warna putih yang bertuliskan “pengurusan tanah” Surat Keterangan Ganti Rugi”, terang Syamsul.
Pelaku dijerat Pasal 12 huruf e Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2001 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Yakni bunyinya "Dugaan Tindak Pidana Korupsi yaitu pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri” dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Usai Konfrensi Pers, ditempat terpisah Kombes Pol Andri Sudarmaji mengungkapkan pihaknya serius menangani dan mengembangkan kasus ini. “Kami masih memberkas kasus tersangka HS ini, termasuk kita akan telusuri aliran dana yang diterimanya. Aparat dari kepolisian komit dalam memberantas kasus dugaan korupsi di wilayah Riau”, ujarnya sambil menutup pembicaraan. (hms/ J Manik/ sl)