PEKANBARU, Suaralira.com -- Luar biasa, pihak Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Simpang Tiga, Kota Pekanbaru melalui komite diduga lakukan kutipan uang perpisahan kepada para siswa sebesar Rp. 425.000/orang.
Dari keterangan sumber dari salah satu wali murid mengatakan, saat diadakan rapat membahas kegiatan perpisahan, sebagian besar hampir 50% wali murid menolak untuk diadakan perpisahan yang akan diadakan di salah satu hotel di Pekanbaru tersebut.
Namun dalam hal ini ada dugaan pihak sekolah tetap bersikeras akan mengadakan kegiatan perpisahan tersebut, yang mana dalam rapat sebelumnya sebagian besar wali murid sudah menyuarakan tidak setuju untuk diadakan perpisahan dengan memakan anggaran lumayan besar.
"Kami tidak setuju karena biayanya cukup besar, apalagi saat ini keuangan lagi sulit, kami sudah nyatakan tidak setuju tapi pihak sekolah malah mengirimkan pemberitahuan rapat perpisahan lanjutan kelas 6 dan mendengarkan hasil keputusan dari kepala madrasah ditambah dengan catatan bagi yang tidak hadir dianggap setuju dengan hasil rapat," sebut salah satu wali murid yang enggan menyebut namanya. Kamis (17/4/25).
Humas MIN 3 Pekanbaru Riadul saat dimintai konfirmasi terkait akan di selenggarakannya kegiatan perpisahan, ada dugaan dilakukan pemaksaan kegiatan tetap harus dilaksanakan meskipun banyak dari wali murid tidak setuju, mengatakan, "kami tidak tau persoalan ini, silahkan bapak tanya ke komite, dan saya sudah klarifikasi bahwa info yang bapak terima itu hoax. Mungkin sampai di sini penjelasan saya pak," ujarnya. Sabtu (19/4/25).
Untuk diketahui, tim media mendapat info langsung dari wali murid yang merasa keberatan, dan ada juga pemberitahuan untuk rapat perpisahan lanjutan kelas 6, humas MIN 3 Pekanbaru katakan itu hoax, aneh..!
Diduga humas MIN 3 Pekanbaru Riadul kurang memahami perkembangan sekolah atau sengaja menutupi informasi terkait temuan tim media.
Dr. H. RIALIS M.Pd, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Provinsi Riau saat dikonfirmasi mengatakan, di kamenag juga ada himbauan, tidak melaksanakan di hotel atau berpora2, namun belum sampai ke level gratis sebab dana hanya dari bos pemerintah pusat dan tidak ada bos daerah seperti sekolah," sebutnya. Minggu (20/4/25).
Terkait acara perpisahan yang akan di adakan di salah satu hotel pekanbaru oleh pihak MIN 3, kepala MIN 3 Pekanbaru terlalu nekad dengan tidak mengindahkan himbauan maupun larangan dari Kemenag dan Walikota Pekanbaru.
Menanggapi hal itu, ketua pemuda LIRA Riau melalui bidang OKK Reza mengatakan, Kepala madrasah seharusnya dapat memberi solusi agar acara perpisahan tidak terlalu membebani wali murid, bukan malah menambah beban, biaya sebesar itu sangat bermanfaat bagi wali murid untuk keperluan anak-anak disekolah barunya nanti.
Harusnya kepala madrasah itu paham, tidak semua wali murid itu ekonomi nya berkecukupan, jangan lah karena acara perpisahan ini mereka harus berutang kesana kesini.
Apalagi saat ini pemerintah sedang mengalami defisit anggaran, yang imbas nya berdampak kemasyarakat, jika kepala madrasah tetap bersikeras untuk mengadakan kegiatan perpisahan di hotel, dan dengan mengutip anggaran sebesar Rp. 425.000, patut diduga kepala MIN 3 Pekanbaru tidak memikirkan beban wali murid," sebutnya.
Terakhir dikatakannya, atas temuan ini diminta Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan kemenag) Kota Pekanbaru Syahrul Mauludi agar dapat menindaklanjuti, jika perlu lakukan evaluasi terhadap kepala MIN 3 Pekanbaru dan juga humasnya," tutupnya. (Fa)