SINGAPURA, SUARALIRA.com - Polusi udara di Singapura yang dipicu kebakaran hutan di Indonesia, dilaporkan terus meningkat hingga level tidak sehat. Kabut yang berbau menyengat itu, mengudara hingga ke Singapura dari kebakaran hutan yang tengah terjadi di Sumatra.
Disampaikan Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA), seperti dilansir Reuters, Jumat (26/8/2016), Indeks Standar Polisi (PSI) untuk 24 jam mencapai angka tinggi yakni 105 pada sore hari. Level PSI di atas 100 dianggap sebagai level 'tidak sehat'.
NEA menyatakan, pihaknya akan rutin memberikan 'laporan kabut harian' seiring perkembangan. "Kabut tipis dan berbau hangus dirasakan di banyak area (di Singapura)," sebut NEA dalam pernyataannya.
Setiap kali hutan di wilayah Sumatra dan juga Kalimantan dilanda kebakaran, asap dan kabut ikut dirasakan Singapura dan Malaysia yang merupakan negara tetangga Indonesia. Insiden semacam ini nyaris terjadi setiap tahun.
Pekan ini, Polda Riau telah menetapkan 85 tersangka pembakar lahan terhitung Januari hingga Agustus 2016. Dari jumlah tersebut, sebagian besar tersangka membakar lahan milik pribadi, tidak ada lahan perusahaan.
Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk mencegah semakin meluasnya kebakaran hutan dan menindak tegas para pelakunya. Otoritas Singapura sendiri telah mendorong Indonesia untuk memberikan informasi soal perusahaan yang berada di balik pembakaran hutan itu, yang beberapa di antaranya dilaporkan tercatat dalam bursa saham Singapura.
Sementara itu, level polusi di Malaysia pekan ini dilaporkan masih normal. (dtc/sl)