Los Angeles (suaralira.com) - Unjuk rasa anti-Donald Trump di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), sampai menghentikan arus lalu lintas. Para demonstran turun ke jalanan pusat kota yang biasanya ramai kendaraan.
Seperti dilansir media lokal AS, Los Angeles Times, Kamis (10/11/2016), para demonstran menghentikan arus lalu lintas karena memenuhi Spring Street yang ada di pusat kota Los Angeles. Kebanyakan demonstran merupakan kaum muda dan warga minoritas.
"Bukan presiden saya," teriak demonstran merujuk pada Trump yang menjadi presiden terpilih AS setelah menang pilpres pada Selasa (8/11).
"Hormati seluruh wanita," teriak demonstran lainnya yang turun ke tengah jalan.
Pada Rabu (9/11) malam waktu AS, sekitar 300 demonstran melakukan long march di 101 Freeway, dekat Alameda Street. Dampaknya, jalan raya yang selalu ramai kendaraan itu, menjadi tersendat sebelum lalu lintas berhenti total. Otoritas setempat menghentikan lalu lintas dan antrean kendaraan dilaporkan mengular hingga beberapa kilometer.
Otoritas patroli jalanan California (CHP) mengerahkan personel untuk membersihkan jalanan dari demonstran. CHP dan Kepolisian Los Angeles mendesak demonstran untuk mundur. Namun mereka menolak, bahkan beberapa demonstran melambaikan bendera AS dan Meksiko, juga ada yang berteriak: "Tangan ke atas; jangan tembak."
Aksi protes lainnya terjadi di depan City Hall, Los Angeles pada Rabu (9/11) sore waktu setempat. Demonstran membakar boneka kepala Trump berukuran raksasa. Coret-coretan bernada sumpah serapah dituliskan demonstran di mobil wartawan televisi dan gedung Los Angeles Times.
Beberapa demonstran memanjat atap bus yang berhenti di dekat lokasi unjuk rasa, bahkan ada yang memanjat tiang lampu lalu lintas. Sekitar 200 demonstran lainnya turun ke jalur utara pada 100 Freeway, dekat 3rd Street yang ada di pusat kota Los Angeles.
Hal ini memaksa otoritas setempat menghentikan lalu lintas selama 15 menit. Tidak ada penangkapan yang dilakukan terkait aksi protes ini.