JAKARTA (suaralira.com) - Analisis awal soal gempa yang berdekatan dengan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (02/03/2016) berskala 7,8 SR tersebut akibat pergeseran lempeng di lempeng Indo - Australia. Hal ini berdasarkan hasil analisis awal pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Sumber gempa dari sistem patahan Investigator Fracture Zone (IFZ) di Samudera Hindia menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar, sehingga tidak akan membangkitkan tsunami besar, berupa sistem sesar transform," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (02/03/2016).
IFZ adalah patahan kerak samudera di lempeng Indo-Australia. Gempa di Mentawai ini mirip dengan gempa di Simeulue, Aceh, 11 April 2012 lalu.
"Mirip gempa di barat daya Simeulue pada 11 April 2012. Goncangan dirasakan di Padang III MMI (lemah). Laporan sementara aman," ujar Sutopo.
Sutopo menegaskan belum ada informasi soal kerusakan ataupun korban jiwa dari gempa ini. Namun memang belum ada komunikasi dengan warga Mentawai.
"Dilaporkan bahwa kondisi di daratan Sumatera masih aman. Sedangkan komunikasi dengam BPBD Mentawai masih terus dilakukan. Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan dan informasi datangnya tsunami di pantai barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung. BNPB masih terus berusaha memperoleh informasi dari BPBD," tutur Sutopo sebagaimana dikutip di detik.com. (***)