JAKARTA (suaralira.com) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mewaspadai segala bentuk serangan yang mungkin dilakukan teroris. Ini terkait serangan teroris di Nice, Prancis, yang dilakukan dengan menabrakan truk dan tembakan di tengah perayaan Bastille Day.
"Kami sudah perhitungkan. Tadi kami rapat juga di sini, mencoba mencari hal-hal apa yang mesti diwaspadai," kata Luhut, Jumat, 15 Juli 2016, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Luhut mengatakan terorisme adalah masalah global. Tidak ada orang yang boleh mengklaim dirinya tahu semua hal terkait serangan teroris. Sebab, serangan teror setiap waktu bisa berubah. "Tapi yang kami beritahu Anda, kami pun setiap waktu mengantisipasi terhadap itu semua," kata Luhut.
Serangan teror di Nice dilakukan saat masyarakat Perancis berkumpul merayakan Bastille Day. Ada kekhawatiran model serangan ini ditiru dalam perayaan 17 Agustus. Namun Luhut memastikan pemerintah terus meningkatkan keamanan. "Enggak usah 17 Agustus, hari ini juga kami tingkatkan keamanan," kata dia.
Dia mengakui pelaku teror saat ini banyak melakukan inovasi dalam aksinya. Ini disebabkan pelaku teror dilakukan anak-anak muda berusia 30 tahun ke bawah. "Memang inovasi kalian yang muda-muda itu kan banyak. Dulu ada bom mobil, sekarang mungkin apa, ada yang menggilas tapi ada senjata," kata Luhut.
Menurut dia terorisme adalah masalah global. Pangkal dari semua tindakan terorisme adalah ketidakadilan dan kemiskinan. Ini pula yang menjadi perhatian pemerintah.
Presiden Jokowi, kata Luhut, memerintahkan jajarannya untuk betul-betul memperhatikan masalah pemerataan dan keadilan. Salah satu bentuknya adalah melalui program dana desa dan program keluarga harapan. "Supaya jangan yang kaya tambah kaya terus," kata dia.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita