BUDAPEST (suaralira.com) - Untuk kali ketiga pada Formula One musim 2016, Rio Haryanto, Pembalap Manor Racing, akan memulai balapan dari posisi paling buncit. Terkini Rio Haryanto harus menjalaninya di GP Hungaria 2016.
Memulai balapan dari urutan belakang, Rio tentu akan sulit merangsek ke posisi depan. Pada balapan yang akan berlangsung di Sirkuit Hongaroring, Minggu (24/7/2016), sesi kualifikasi Rio tidak berjalan mulus sehingga ia mesti memulai balapan dari urutan terakhir.
Sejatinya, Rio sempat menunjukkan kecepatan yang cukup bagus pada latihan bebas pertama. Bahkan, ia sukses mengasapi rekan setim dan juga rivalnya, Pascal Wehrlein. Kala itu, Rio menempati urutan ke-20 setelah mencatatkan waktu terbaik 1 menit 27,012 detik.
Pascal tepat di bawah Rio setelah mengukir waktu 1 menit 27,249 detik. Posisi buncit ditempati pembalap Renault, Jolyon Palmer, yang tertinggal 1,548 detik dari Rio. Sayang, pada latihan bebas kedua, giliran Pascal yang mengasapi Rio.
Pada latihan bebas ketiga, Dewi Fortuna kembali enggan menghampiri Rio. Ia kembali menjadi pembalap dengan catatan waktu terburuk dengan 1 menit 23,513 detik. Ia pun kembali kalah dari Pascal yang duduk di urutan ke-21.
Puncak kesialan Rio terjadi pada sesi kualifikasi. Ia harus menempati posisi buncit setelah mobil MRT05 miliknya melintir di tikungan ke-10. Saat itu, para pembalap memang harus menjalani sesi kualifikasi dengan kondisi lintasan basah akibat hujan deras.
Tentu, akan sulit bagi Rio mendapatkan posisi bagus jika memulai balapan dari urutan terakhir. Namun, keberuntungan bisa saja menaungi pembalap kelahiran Solo itu saat balapan berlangsung. Itu jika Rio mampu mengendalikan emosinya meski balapan dalam kondisi apa pun.
Rio sendiri terlihat sedikit bermasalah jika balapan dengan kondisi lintasan yang basah. Hal itu pula yang membuat Rio gagal mencapai garis finis pada GP Inggris di Sirkuit Silverstone. Itu karena ia tak mampu melanjutkan balapan setelah MRT05 miliknya tergelincir di lap ke-27. Itu menjadi kali ketiga Rio gagal finis setelah GP Australia dan Rusia.
Jika ingin mengobati kekecewaannya, Rio tentu harus lebih berhati-hati dalam mengendalikan mobilnya di lintasan basah. Jika mampu melakukan hal tersebut, bukan tak mungkin Rio akan menyalip beberapa pembalap di depannya.
Bicara soal pesaing selain Pascal, pembalap Sauber dan Renault masih tetap menjadi rival paling realistis bagi Rio. Kebetulan, Sauber yang diperkuat Felipe Nasr dan Marcus Ericsson dan Renault yang dihuni Jolyon Palmer dan Kevin Magnussen juga akan memulai balapan dari grid belakang.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita