Eksekusi Mati Dilaksanakan, Lampu Nusakambangan Dimatikan

CILACAP - Hujan deras terus mengguyur Pulau Nusakambangan dan sekitarnya menjelang pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap para terpidana kasus narkoba pada Kamis (28/7/2016) tengah malam menjelang Jumat (29/07/2016) dini hari.
 
Seluruh saluran listrik di Lapas Besi Nusakambangan dan Lapangan Tembak Tunggal Panaluan telah dimatikan.
 
"Semua listrik dipadamkan. Pelaksanaan eksekusi akan dilaksanakan sekarang ini. Ini lagi akan siap-siap eksekusi," kata salah seorang sumber yang berada di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan seperti dilansir Kompas.com, Jumat (29/07/2016) dini hari.
 
Pelaksanaan eksekusi mati akan dilakukan kepada 14 terpidana mati yang saat ini sudah berada di Lapangan Tembak Tinggal Panaluan. Regu penembak sudah bersiaga dan menunggu terpidana mati berada di posisi tembak.
 
"Regu tembak sudah siaga. Tunggu terpidana di posisinya. Masih 14 orang siap dieksekusi," tutur sumber melalui pesan singkat.
 
Sampai berita ini diturunkan, kondisi di depan Pelabuan Wijayapura masih diguyur hujan deras disertai angin kencang.
 
Warga terlihat menunggu pelaksanaan eksekusi mati meski terpaksa berteduh di depan gerbang pelabuhan.
 
Terpidana mati yang telah berada di Lapas Besi Nusakambangan adalah sebagai berikut:
 
1. Ozias Sibanda (Zimbabwe)
2. Obina Nwajagu bin Emeuwa (Nigeria)
3. Fredderik Luttar (Zimbabwe)
4. Humphrey Ejike alias Doctor (Nigeria)
5. Seck Osmane (Senegal)
6. Freddy Budiman (Indonesia)
7. Agus Hadi (Indonesia)
8. Pujo Lestari (Indonesia)
9. Zulfiqar Ali (Pakistan)
10. Gurdip Singh (India)
11. Merry Utami (Indonesia)
12. Michael Titus Igweh (Nigeria)
13. Okonkwo Nongso Kingsley (Nigeria)
14. Eugene Ape (Nigeria)