PEKANBARU (suaralira.com) - Pemerintah Provinsi Riau diminta segera menyerahkan laporan semester satu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2016. Hal ini terkait untuk mencari besarnya serapan hingga Agustus ini, kata Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldi Jusman di Pekanbaru, Jumat kemarin.
"Pimpinan dari wakil rakyat meminta pemerintah provinsi Riau untuk segera serahkan laporan semester satu APBD Riau tahun ini." Besaran persen realisasi APBD Riau Tahun 2016, kami belum menerima laporan semester satunya dari pemprov Riau.
Sudah saatnya Pemprov Riau menyampaikan laporan semester satu realisasi anggaran APBD 2016. Meskipun secara triwulan pimpinan sudah mendapatkan pelaporan dari masing-masing komisi DPRD, tuturnya.
Dikatakannya, "tapi tetap wajib menyerahkan laporan persemesternya. Dari laporan tersebut sehingga baru kita tahu berapa persen realisasi anggaran APBD tahun 2016 ini," katanya lagi.
Sementara itu, anggota DPRD Riau, Abdul Wahid berharap dengan telah ditetapkan dan dilantiknya Sekdaprov defenitif bisa menggenjot realisasi APBD tahun anggaran 2016, karena sudah merupakan tugas pertama.
"Bisa kita lihat serapan APBD 2016 ini, dimana masih dibawah 50 persen. Begitu juga dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya 60 persen lebih. Hal itu tentunya tidak baik untuk pertumbuhan perekonomian dan keberlangsungan pembangunan Riau," ujarnya.
Apalagi kata Wahid, saat ini angka kemiskinan meningkat karena realisasi ABPD itu yang harus di tingkatkan.
Seperti diinformasikan sebelumnya, hingga bulan Juli atau memasuki semester ke II tahun anggaran 2016, realisasi APBD Riau masih 28 persen lebih. Idealnya pada semester pertama harus sudah terealisasi sebanyak 40 hingga 50 persen dari Rp10,7 triliun.
Untuk diketahui, ada 12 SKPD di Lingkungan Provinsi Riau yang mendapat rapor merah karena mempunyai realisasi serapan APBD rendah. Upaya percepatan tengah dilakukan Pemprov termasuk diantaramya memanggil SKPD bersangkutan dan melakukan evaluasi. (ant/sl)