Aktivis Kuansing setelah diskusi
Aktivis kecam aksi Ilegal Loging

Aktivis Minta Aparat Hukum Tegas Menindak Pelaku Ilegal Loging

Kuantan Singingi, Suaralira.com - Ketua MKA LAMR Kuantan Singingi beserta MMP Dubalang Rimbo mengajak Wartawan dan Mahasiswa Meninjau Hutan Lindung Bukit Betabuh, Minggu(23/1/2022) kemarin.
 
Dari tinjauan tersebut menemukan alat berat di pakai oleh pelaku ilegal loging untuk membuka jalan yang sebelumnya menjadi temuan tim gabungan MMP Dubalang Rimbo bersama GAKKUM DLHK Prov. Riau berpindah dari lokasi terakhir.
 
Di sekitaran alat berat tersebut ada 2 orang warga salah seorang warga bernama Idon, yang mengaku cuma mencari kayu cerocok/kayu kecil, namun Tim menduga warga tersebut menjaga alat berat tersebut.
 
Di lokasi, Tim sepakat melucuti onderdil alat berat guna dijadikan barang temuan dan diamankan di Pos MMP Dubalang Rimbo.
 
Namun ketika Tim hendak keluar, di jalan masuk kelokasi sudah berkumpul puluhan warga, diduga warga yang di temui di lokasi alat tersebut memprovokasi warga untuk memblokir jalan keluar.
 
Di perundingan Idon menyebutkan bahwa alat tersebut telah selesai di proses di kejaksaan, onderdil alat berat Yang di tahan tim gabungan GAKKUM DLHK Provinsi Riau telah di kembalikan dan di suruh keluar.
 
"Alat tersebut telah selesai di proses di kejaksaan, onderdil alat berat yang ditahan tim gabungan GAKKUM DLHK Provinsi Riau telah di kembalikan dan di suruh keluar." Ujar Doni.
 
"Kami cuma ingin alat tersebut keluar dan kami berjanji tidak akan melakukan pembalakan lagi" tambah Idon.
 
Namun, ketika awak media bertanya kepada Abriman Kepala UPTD Kehutanan Kuantan Singingi melalui via pesan whatsapp, tidak membenarkan hal yang disampaikan Idon tersebut.
 
"Siapa yang nyuruh keluar?" Jawab Abriman
 
"Kita akan lacak, itu tidak betul sedangkan alat yang ditahan GAKKUM dipastikan masih di DLHK Provinsi" Tambah Abriman.
 
Muhammad Abrar aktivis kuansing dan juga wartawan salah satu media online diKuansing yang ikut dirombongan meminta aparat penegak hukum segera menindak pelaku Illog di Bukit Betabuh.
 
"Ini sudah sangat serius, lebih dari separoh dari total hutan lindung ini sudah habis, Apalagi mereka sudah berani bergerak mengatas namakan izin dar Dinas Kehutanan" Kecam Abrar.
 
"Kami minta Aparat Penegak Hukum serius menangani kasus Ilegal loging ini, jangan tunggu hutan ini habis dan kami minta Idon ini di periksa." ujar  Abrar.
 
Abrar mengaku telah mengumpulkan rekan-rekan aktivisnya untuk diskusi terkait alat berat yang melakukan aksi ilegal loging ini.
 
"Kami aktivis Kuansing sepakat meminta DLHK untuk mengecor Alat tersebut guna di jadikan monumen Anti Ilegal Loging" tutup Abrar. (Ind/sl)