ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengecam NATO dengan mengatakan aliansi tersebut tidak sepenuhnya bekerjasama dengan Ankara. Cavusoglu pun mengisyaratkan bahwa Turki akan mempertimbangkan kerjasama militer dengan Rusia.
Cavusoglu mengatakan bahwa Ankara khawatir dengan kurangnya kemauan yang ditunjukkan oleh NATO untuk bekerjasama dengan Turki, yang merupakan anggota dari aliansi tersebut.
"Tampaknya anggota NATO mempunyai perilaku mengelak dari isus-isu seperti pertukaran teknologi dan sendi investasi. Turki bermaksud untuk mengembangkan industri pertahanan sendiri dan memperkuat sistem pertahan," kata Cavusoglu seperti dikutip dari Sindonews, Jumat (19/08/2016).
"Dalam hal ini, jika Rusia memperlakukan ini dengan bunga, kami siap untuk mempertimbangkan kemungkinan kerjasama di sektor ini (militer)," jelas Cavusoglu.
Pernyataan Cavusoglu terbaru ini adalah teguran terkuat untuk NATO. Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa Turki dan Rusia berniat untuk membangun militer bersama, intelijen, dan mekanisme diplomatik sambil menambahkan bahwa hubungan dengan NATO yang tidak memuaskan.
"Turki ingin bekerjasama dengan anggota NATO sampai saat ini. Tapi hasil yang kita punya tidak memuaskan kita. Oleh karena itu adalah wajar untuk mencari pilihan lain. Tapi kita tidak melihat ini sebagai langkah melawan NATO," katanya. (sn/sl)