Jakarta, suaralira.com -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jumlah kasus campak di seluruh dunia mencapai 112.163 kasus. Angka ini naik empat kali lipat pada kuartal yang sama di tahun lalu.
WHO mengingatkan bahwa risiko penyakit ini mendera segala umur karena sifatnya yang sangat menular. Mereka yang rentan terpapar adalah anak kecil, mengakibatkan kematian atau cacat seumur hidup. WHO telah menyerukan agar cakupan vaksinasi lebih baik di sejumlah negara.
"Dalam beberapa bulan terakhir, lonjakan jumlah kasus juga terjadi di negara-negara dengan cakupan vaksinasi keseluruhan yang tinggi, termasuk Amerika Serikat ... serta Israel, Thailand, dan Tunisia. Penyakit ini telah menyebar dengan cepat di antara kelompok orang yang tidak divaksinasi," pernyataan WHO dikutip Reuters, Senin (15/4).
WHO kemudian merilis bahwa wabah ini juga telah melanda Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Georgia, Kazakhstan, Kirgistan, Madagaskar, Myanmar, Filipina, Sudan, dan Ukraina.
Amerika Serikat merupakan negara yang cukup mendapat sebaran serius penyakit campak. Otoritas Rockland County, New York misalnya, melarang anak berusia di bawah 18 tahun yang tidak divaksinasi berada di tempat umum. Larangan ini dibuat sebagai upaya pencegahan campak yang sedang mewabah di AS.
Tempat umum itu meliputi tempat beribadah seperti gereja dan sinagoge, sekolah, restoran, pasar, dan transportasi publik.
Sejak Oktober tahun lalu, terdapat 153 kasus campak sudah terkonfirmasi di Rockland County. Berdasarkan data Departemen Kesehatan New York, total sudah terdapat 214 kasus di kota tersebut.
"Kami tidak menghukum orang-orang yang sudah melakukan hal yang benar dan mengikuti aturan. Kami hanya ingin mendorong semua orang untuk melakukan hal yang benar sehingga kami dapat menghentikan wabah ini," kata Direktur komunikasi County Executive Ed Day, John Lyon dikutip dari CNN pada Sabtu (30/3). (ain/ain)
sumber : cnnindonesia
editor : suaralira.com