JAKARTA (suaralira.com) - Patroli bersama di Laut Sulu akan digelar oleh pemerintah Indonesia dan Filipinan. Adapun tujuannya untuk mengantisipasi aksi perompakan yang dilakukan kelompom militan Abu Sayyaf.
Kesepakatan itu diambil saat Presiden Filipin Rodrigo Suterte mengunjungi Indonesia beberapa waktu lalu. Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, kesepakatan itu merupakan kelanjutan dari pertemuan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dengan menteri pertahanan Filipina dan Malaysia di Bali sebelumnya.
"Baru kemarin dilaksanakan satu kesepakatan bersama lewat penandatanganan kepala negara," ujarnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Untuk code of conduct (COC) agreement, kata Wiranto, saat ini tengah dalam penyusunan. "Ini sedang disusun. Nggak bisa tiba-tiba karena menyangkut undang-undang masing-masing negara," tegasnya.
Kesepakatan yang ditandatangi Jokowi dan Duterte kemarin, imbuh Wiranto, termasuk pada kewenangan mengejar perompak hingga melewati garis batas negara. "Misalnya, ada perampok yang kemudian lari ke perbatasan, kalau gak ada agreement itu kita berhenti, gak mengejar, tapi dengan agreement itu kita kejar sampai kita bisa melumpuhkan mereka. Ini merupakan satu kemajuan dari apa yang dicapai sebelumnya," pungkasnya.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita