BALI (suaralira.com) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut kedatangan uji coba motor listrik Gesits (Garansindo Electric Scooter ITS) yang telah menempuh perjalanan dari Jakarta ke Denpasar selama lima hari.
Di acara penyambutan ini, Pastika berkeinginan agar sepeda motor listrik ini menjadi kendaraan dinas PNS Provinsi Bali.
"Saya sangat mengapresiasi kendaraan ini. Apalagi Bali memprogramkan Bali yang bebas polusi. Jika uji coba ini sudah siap diproduksi, bisa kita ajukan agar ini jadi kendaraan pegawai di lingkup provinsi," kata Pastika di aula DPRD Bali, Sabtu (12/11).
Pastika menyebut, pegawai di lingkup Provinsi Bali saat ini ada sekitar 11.000 pegawai. Kalau ditambah dengan pegawai di lingkup kabupaten bisa mencapai sekitar 40.000 pegawai. "Bisa dibayangkan bila setengahnya saja jumlah pegawai menggunakan kendaraan listrik. Terlebih Bali dengan penduduk 4,2 juta jiwa menggunakan kendaraan energi listrik, Bali akan hemat dan bersih," ucapnya.
Namun demikian, Pastika masih akan menghitung dana yang dibutuhkan untuk pengadaan sepeda motor ramah lingkungan ini. Selain itu, Pastika juga akan memantau proses regulasi dan pengujian, serta terkait harga motor itu sendiri. "Ini akan sangat banyak manfaatnya. Tidak bising dan produk anak bangsa. Tapi ya kalau bisa kasih harga murah dulu lah. Bali siap untuk ajukan anggaran kendaraan listrik, semoga lolos uji produk," ungkapnya.
Menariknya, Pastika percaya kendaraan listrik ini akan lolos uji produk. Di lain hal, Pastika yakin motor listrik akan menghilangkan geng motor yang selama ini meresahkan masyarakat.
"Sudah pasti geng motor akan hilang dengan sendirinya. Motor listrik tidak lagi bisa di breng breng knalpotnya. Mau ngebut juga standar, pasti deh geng motor tidak akan muncul. Sudah dipastikan juga akan menambah perkembangan pariwisata,"kata Pastika.
Menteri Nasir sangat berharap kendaraan listrik sudah bisa keluar izin produksinya pada tahun 2017 ini. "Tentu kita sangat berharap 2017 sudah bisa dipasarkan kalau izin produksinya telah disahkan 2017. Tidak hanya untuk jenis roda dua, termasuk juga untuk kendaraan roda empat juga ada produksi untuk kendaraan listrik," ungkap Nasir. (mdc/sl)