WASHINGTON, SUARALIRA.com - Penasihat keamanan nasional yang dipilih oleh Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, menyatakan bahwa program nuklir Korea Utara (Korut) akan menjadi prioritas utama pemerintahan baru AS.
Hal tersebut disampaikan Wakil Penasihat Presiden Korea Selatan (Korsel) Bidang Keamanan Nasional, Cho Tae-yong yang melakukan pembicaraan dengan Michael Flynn, salah satu penasihat terdekat Trump, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (19/11/2016).
Dalam pertemuan tersebut, Flynn juga mengatakan bahwa dirinya akan bekerja untuk memperkuat aliansi AS dengan Korsel. Demikian disampaikan Cho Tae-yong seperti dilaporkan kantor berita Korsel, Yonhap.
Cho memimpin delegasi Korsel ke AS untuk menemui para penasihat utama Trump, guna membahas respons kedua negara atas ambisi senjata nuklir Korut. Disebutkan Yonhap, Cho berbicara dengan para wartawan Korsel di Washington usai pertemuan dengan Flynn.
Flynn merupakan purnawirawan letnan jenderal Angkatan Darat dan veteran intelijen militer selama tiga dekade, yang pekan ini ditunjuk oleh Trump sebagai penasihat keamanan nasional. Penunjukan ini tidak memerlukan persetujuan Senat.
Korut telah melakukan uji coba nuklir keempat dan kelimanya tahun ini di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un, yang telah bersumpah akan membentuk persenjataan nuklir dan rudal-rudal balistik. Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan-pertemuan untuk mengadopsi sanksi-sanksi baru yang lebih berat, menyusul uji coba nuklir Korut pada 9 September lalu.
Terkait program nuklir Korut, pemerintahan Presiden Barack Obama selama ini kerap menuai kritikan para anggota Kongres dari partai Republik. Disebutkan bahwa kebijakan "kesabaran strategis" Obama selama ini merupakan sebuah kegagalan dan bahwa Obama seharusnya menjatuhkan sanksi-sanksi yang lebih berat. (dtc/sl)