Ada 34 Proyek Pembangkit Mangkrak

JAKARTA (suaralira.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak, beberapa di antaranya sudah mangkrak sejak 2007 lalu. Total kapasitas 34 pembangkit itu mencapai 627,8 Megawatt (MW). 
 
Sebagian besar proyek-proyek yang mangkrak ini berada di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Pembangkit-pembangkit mangkrak ini adalah bagian dari Fast Tracking Project (FTP) pada kurun waktu 2007-2011.
 
Dari 34 proyek yang mangkrak ini terdapat 17 proyek yang telah dilanjutkan dan sudah ada jalan keluarnya, 6 proyek diputus kontraknya lalu diambil alih oleh PLN untuk dilanjutkan, dan 11 proyek diterminasi.
 
Meski ada 11 proyek yang tak dilanjutkan, PLN telah melakukan langkah-langkah agar pasokan listrik untuk masyarakat tetap tercukupi, jangan sampai terjadi krisis listrik. Misalnya PLTU Buntok 2 x 7 MW diganti dengan Gardu Induk (GI) sehingga kebutuhan listrik masyarakat sekitar dapat dipenuhi dari pembangkit lain. 
 
"Sepuluh dari 34 pembangkit yang terkendala itu ada di Kalimantan. Tiga pembangkit kita putuskan tidak dilanjutkan karena sudah ada pengganti. PLTU Buntok itu sudah kami ganti GI, masuk sistem 450 kV, sudah beroperasi September 2016 ini," kata Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Djoko Abumanan, dalam konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
 
Lalu PLTU Kuala Pambuang 2 x 3 MW juga diganti dengan GI, listrik dari pembangkit lain yang berkapasitas besar dialirkan ke daerah itu. Biayanya lebih efisien dibanding membangun PLTU berskala kecil, operasionalnya juga tak repot.
 
"PLTU Kuala Pembuang 2x3 MW, kami putuskan akan dibangun GI. PLTU-nya kecil, operasionalnya pun susah. Di RUPTL 2016-2015 diganti GI," tuturnya.
 
Di Sulawesi, PLTU Bau Bau 2 x 7 MW dan PLTU Wangi Wangi 2 x 3 MW diganti dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang kapasitasnya lebih besar. PLTMG tersebut akan beroperasi pada 2017. "Kami jg sedang melelang PLTMG di Wangi Wangi, Raha, dan Bau Bau 30 MW, target COD (Commercial Operation Date) 2017," tukas Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri.
 
Di Maluku dan Papua, PLTU Jayapura 2 x 15 MW yang mangkrak akan diganti dengan PLTMG berkapasitas 90 MW. 
 
"PLTU Jayapura kita terminasi karena tidak ada progress. Kita sedang lelang PLTMG 90 MW untuk penggantinya," ujar Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua, Haryanto WS. 
 
Dengan adanya proyek-proyek pengganti ini, PLN menjamin kebutuhan listrik masyarakat tercukupi. Untuk mencegah proyek pembangkit mangkrak seperti di masa lalu, PLN telah memperketat aturan lelang sejak 2014. 
 
Dana jaminan yang sebelumnya hanya 1% sekarang dinaikkan menjadi 10%. Kalau proyek mangkrak, kontraktor atau Independent Power Producer (IPP) akan rugi sendiri, dana jaminan yang disetornya menjadi milik PLN. 
 
(dtc/sl)