Masa Konsesi 45 Tahun

Jasa Marga Sah Garap Tol Melayang Jakarta-Cikampek

JAKARTA (suaralira.com) - Hari ini, PT Jasa Marga Tbk resmi melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) alias melayang.
 
Penandatanganan PPJT ini menjadi penanda bahwa Jasa Marga telah resmi sebagai pemegang konsesi jalan tol melayang ini.
 
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek ll (Elevated) direncanakan akan dibangun mulai Triwulan II 2017, pasca dilakukannya pelebaran jalan sekitar 3 bulan, sehingga ditargetkan bisa beroperasi pada 2019, dengan masa konsesi selama 45 tahun.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek ll (Elevated) direncanakan akan dibangun mulai Triwulan II 2017, pasca dilakukannya pelebaran jalan sekitar 3 bulan, sehingga ditargetkan bisa beroperasi pada 2019.
 
"Saya pikir setelah PPJT, diharapkan segera dimulai pengerjaannya. Tidak perlu groundbreaking-groundbreaking. Untuk elevated, karena kondisinya, maka harus dilakukan pelebaran dulu. Mudah-mudahan tidak lebih dari tiga bulan," ucap Basuki ditemui usai menyaksikan penandatanganan PPJT tersebut, Senin (5/12/2016).
 
Lama proses pembangunan, kata Basuki, diperkirakan mencapai 24 bulan setelah dilakukan pelebaran jalan. Pelebaran jalan, diperlukan untuk mempertahankan lebar badan jalan karena bagian tengahnya terpakai untuk pijakan tiang pancang sebagai penyangga ruas jalan tol yang bakal dibangun melayang tersebut.
 
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini direncanakan dibangun di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah ada (existing). Jalan tol yang membentang dari Cikunir-Karawang Barat ini pun direncanakan akan beroperasi pada tahun 2019, di mana dalam kontrak, penyelesaian konstruksi dilakukan paling lama tiga tahun.
 
Untuk investasi pembangunan jalan tol tersebut, Konsorsium Jasa Marga dan PT Ranggi Sugiron Perkasa mendirikan PT Jasamarga Jalan layang Cikampek dimana kepemilikan saham Jasa Marga adalah sebesar 80% dan PT Ranggi Sugiron Perkasa sebesar 20%.
 
Seperti diketahui, pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek Layang sudah sangat mendesak. Pembangunan ini membantu meningkatkan pelayanan jalan tol Jakarta-Cikampek eksisting yang telah menjadi salah satu ruas utama distribusi barang dan jasa sejak pertama kali dioperasikan pada 1988.
 
Berdasarkan data Jasa Marga, volume lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikampek pada bulan Maret 2016 tercatat 18.657.532 kendaraan, tumbuh 5% dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 17.659.441 kendaraan. 
 
(dtc/sl)