PEKANBARU (suaralira.com) - Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) terus menggelar seni dan budaya di Bumi Lancang Kuning guna membuktikan bahwa Provinsi Riau sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya. Desember 2016 ini saja berbagai acara budaya sukses digelar, salah satunya adalah Riau Perfoming Art 2016.
Riau Perfoming Art 2016 merupakan sebuah perhelatan yang menampilkan berbagai budaya lokal dari seluruh daerah di Riau. Acara yang berlangsung di Anjungan Idrus Tintin Bandar Serai Ali Haji (Purna MTQ) Pekanbaru, Rabu (14/12) ini dibuka oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau (Kadisparekraf) Fahmizal Usman mengatakan, berbagai kesenian budaya dipersembahkan bagi para pengunjung di acara tersebut, salah satunya tari Zapin Api dari Pulau Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis dan Randai Kuantan dari Kuantan Singingi, Riau.
"Ini merupakan kegiatan kita dalam upaya serius menggarap wisata Riau, dengan kegiatan-kegiatan seperti ini kita berharap jumlah kunjungan wisman ke Riau meningkat," ujar Fahmi.
Komitmen Pemprov Riau dalam mendorong sektor pariwasata Riau juga diungkapkan Gubernur Andi Rachman. Menurutnya tidak ada kata terlambat untuk sukses. Oleh sebab itu, di bawah kepemimpinan Andi terus menggali segala potensi budaya dan pesona alam yang disuguhkan sebagai cadangan kekayaan alam yang harus dilestarikan selain kekayaan minyak bumi dan gas (migas).
"Kami serius. Kami sudah berkali-kali mendengarkan presentasi Pak Menpar Arief Yahya, soal core economy bangsa Indonesia ke depan. Minyak dan gas bumi turun, batubara juga ikut turun. Kelapa sawit pun, tiga andalan utama Riau trend-nya terus menurun. Maka Pariwisata menjadi point penting untuk menjemput masa depan," kata Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman.
Pria yang karib disapa Andi tersebut menjelaskan, untuk memaksimalkannya, potensi-potensi tersebut mulai dikemas dan dikelola secara apik dan sistematis agar menarik wisatawan baik itu lokal maupun internasional.
Sebagai negeri yang diciptakan dengan berbagai pesona alam yang sangat menarik salah satu diantaranya Gelombang Bono yang berada di Teluk Meranti. Secara geografis Gelombang Bono terletak di Kabupaten Pelalawan yang sudah tidak asing lagi bagi pecinta olahraga selancar (surfing) dan ini adalah satu keajaiban dari Indonesia.
Bahkan, dimuara sungai itu, ombaknya bisa setinggi 6 meter dan panjang gelombangnya mencapai 300 meter lebih. Peselancar dunia pun berlomba-lomba berseluncur di atas air yang sedikit cokelat karena perpaduan air laut dan sungai itu.
Mereka akan bertestimoni yang bisa mempengaruhi kawan-kawannya di Negara originasinya. Berbekal semangat menggelorakan potensi wisata Riau agar mendunia, beragam inovasi dan kreativitas terus dilakukan.
Mulai dari mengemas dan mempromosikan potensi kuliner, pengembangan ekonomi kreatif hingga wisata budaya serta ekowisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Tak hanya kaya potensi seni dan budaya, Riau juga memiliki beragam kuliner dan jajanan yang menjanjikan untuk mendukung sektor pariwisata seperti Asam Pedas Baung, Kue Jala, Lepat Bugi dan banyak lagi varian makanan lainnya yang tak kalah dengan daerah lain.
Melalui Riau Melayu Food Festival, Riau semakin menyempurnakan kemolekan potensi wisata yang terus menjadi perhatian nasional hingga mancanegara. Hal ini sangat bermanfaat dan juga sejalan dengan program pengembangan wisata oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Salah satunya wisata kuliner di Riau yang sang sangat beragam dan siap memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke Riau.
"Ini adalah langkah inovatif dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata. Ini juga sebagai rentetan jalan kita menggali demi menggali potensi pariwisata yang ada. Termasuk wisata kuliner yang ada di Riau," pungkasnya