JAKARTA (suaralira.com) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan inisitif perjuangan tokoh Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) berkontribusi besar dalam menjaga eksistensi kedaulatan bangsa Indonesia. Hal itu bisa terlihat dari momen pendirian PDRI, atau yang saat ini disebut sebagai Hari Bela Negara, merupakan tonggak sejarah penting bagi Indonesia.
"Makna dari Hari Bela Negara ini menjadi sangat penting, karena tanpa ada perjuangan dari PDRI, mungkin tidak ada NKRI. Karena PDRI ini sangat menentukan, meskipun dalam sejarahnya banyak perbedaan-perbedaan pendapat,” kata Fadli Zon saat memberikan Ceramah Kebangsaan,
memperingati Hari Bela Negara
dengan mengulas peran penting PDRI dalam terbentuknya NKRI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Hari Bela Negara diperingati setiap 19 Desember, berdasarkan Keputusan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono melalui Surat bernomor 28 Tahun 2006.
Fadli menjelaskan, Hari Bela Negara juga berkaitan dengan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan, karena setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, kemerdekaan tidak serta merta diraih secara defacto dan dejure. Ini dibuktikan dari sikap Belanda yang ketika itu masih merongrong kedalutan Indonesia.
Politisi F-Gerindra itu mengisahkan, saat itu Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan Belanda pada 19 Desember 1948. Sjafruddin Prawiranegara, yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran RI, yang sedang berada di Bukittinggi, Sumatera Barat, bersama Gubernur Sumatera Barat Teuku Muhammad Hasan, dan seorang tentara berpangkat Kolonel, bernama Hidayat, membentuk pemerintahan darurat.
Berdirinya pemerintah darurat itu, akhirnya mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Belanda untuk kembali ke meja perundingan.
“Kurang lebih selama delapan bulan (Desember 1948-Juli 1949), PDRI berhasil meneruskan kepemimpinan Republik dengan menjalankan roda pemerintahan secara bergerilya sampai ke wilayah Aceh,” kisah politisi asal dapil Jawa Barat itu.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) Batara R. Hutagalung yang juga menjadi pembicara dalam acara peringatan Hari Bela Negara ini mengungkapkan, berbagai peristiwa heroik terjadi di Republik Indonesia.
“Selama perang mempertahankan kemerdekaan dari tahun 1945 sampai dengan 1949 membuktikan, apabila seluruh rakyat Indonesia bersatu, Indonesia tidak terkalahkan,” tegas Batara.
(bbg/sl)