JAKARTA, SUARALIRA.com - Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada calon hakim agung (CHA) yang dilakukan selama dua hari telah selesai. Ke-7 calon hakim agung punya kompetensi baik namun ada juga yang di bawah rata-rata, kata Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Senaya, Jakarta, Senin (29/08/2016).
Menurutnya, ada beberapa catatan penting yang disampaikan oleh. "Ya kami baru saja menyelesaikan uji kelayakan atau fit and proper, calon hakim agung dan calon hakim ad hoc tipikor yang berjumlah 7 orang."
"Dari 7 ini, kami catat memang ada yang bagus tapi tidak sedikit juga yang di bawah rata-rata," lanjutnya.
Keputusan dari fit and proper test ini akan dilakukan pada Selasa (30/08) esok. Hal ini berdasarkan keputusan fraksi-fraksi yang ada di DPR.
"Jadi semua, akhirnya berpulang kepada keputusan fraksi. Besok (30/08) pukul 13.00 WIB kita putuskan dan apakah nanti ketujuh calon hakim agung kita terima atau ketujuhnya kita kembalikan. Atau juga sebagian kita terima sebagian kita kembalikan," ucap politisi Partai Golkar ini.
Namun Bamsoet (sapaan Bambang Soesatyo) berharap, fraksi-fraksi memilih CHA yang terbaik. "Jadi sangat tergantung peniliaian masing-masing anggota dan masing-masing fraksi. Tapi harapan saya sebagai pimpinan Komisi III, ada beberapa yang baik. Dan sebaiknya itu menjadi pilihan kita," imbuhnya.
Ada tiga orang yang menurut Bamsoet cukup baik. Namun dirinya enggan menyebutkan nama tetapi hanya menyebut kamar dari CHA tersebut.
"Paling tidak saya mencatat ada 3 yang baiklah dan nggak etis kalau saya bicara namanya. Ada ad hoc satu yang bagus saya lihat yang hakim tipikor, yang hakim agung ada dua lah yang bagus. Dua atau tiga lah," jelas Bambang Soesatyo.
Setelah fit and proper test ini, akan ada pengumuman dari Komisi III dan selanjutnya akan ditetapkan CHA terpilih. Tapi untuk penilaian butuh waktu karena harus mempertimbangkan integritas, kemampuan dan rekam jejak para CHA.
"Nggak jadi (hari ini pengumumannya), (tapi) besok pukul 13.00 WIB. Karena kita perlu waktu, fraksi-fraksi perlu waktu untuk melakukan komunikasi dan penilaian dari masing-masing pimpinan. Tentu pertama, integritas, dua, kemampuanlah, kemudian track record. Kita juga menerima atau laporan masyarakat terkait calon hakim yang kita uji hari ini, itu menjadi bahan pertimbangan juga," tutup Bambang. (dtc/sl)