JAKARTA (suaralira.com) - Tim Tanggap Darurat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan sejumlah bantuan ke lokasi terdampak bencana banjir Bima, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Satuan Kerja Tanggap Darurat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Abdul Hakam melaporkan, bantuan yang diberikan berupa 5 Hidran Umum (HU) yang masing-masing memiliki kapasitas 2.000 liter ke Kelurahan Paruga, Dara, Tanjung, Kumbe dan Raba.
"Selain itu, 2 unit MTA (Mobil Tangki Air) dari PDAM Dompu dan 2 unit MTA dari PMI NTB telah melakukan pengisian menggunakan pengisian air dari PDAM Bima melalui sumur dalam," kata Hakam dalam pesan tertulisnya, Ahad, 25 Desember 2016.
Menyusul bantuan yang diberikan sebelumnya, saat ini logistik Cipta Karya sedang dalam perjalanan menuju Bima. Adapun bantuan yang diberangkatkan dari Gudang Cipta Karya di Bekasi berupa 2 unit Mobil Tanki Air , 2 unit dumptruck, 2 unit genset dan 20 unit veltbed (kasur lipat).
Sedangkan logistik yang diberangkatkan dari gudang Cipta Karya di Surabaya adalah 20 unit Hidran Umum, 30 unit WC knockdown dan 150 jerigen biasa berkapasitas 20 liter.
Berdasarkan Laporan Perkembangan Bencana Banjir di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pada 24 Desember 2016 pukul 07.00 WITA, dari Posko Banjir Bandang Bima disebutkan, bahwa banjir terjadi dua kali, yakni pada 21 dan 23 Desember 2016. Kondisi terakhir, saat ini banjir mulai surut.
Adapun wilayah yang terdampak antara lain Kecamatan Rasai Timur (4 kelurahan) dengan penduduk terdampak 3.581 jiwa, dan mengungsi 3.581 jiwa, Kecamatan Mpudan (9 kelurahan) penduduk terdampak 30.078 jiwa, dan mengungsi 29.553 jiwa.
Lalu Kecamatan Raba (10 kelurahan) dengan peduduk terdampak 19.955 jiwa, dan mengungsi 19.705 jiwa, Kecamatan Rasanai Barat (6 kelurahan) dengan penduduk terdampak 33.492 jiwa, dan mengungsi 32,892 jiwa, serta Kecamatan Asakota ( 4 kelurahan) dengan peduduk terdampak 18.648 jiwa, dan mengungsi 18.648 jiwa.
Dengan begitu, jumlah keseluruhan yang terdampak banjir berjumlah lima Kecamatan yang terdiri dari 33 kelurahan, dengan total terdampak terdampak 105.758 jiwa, dan mengungsi 104.378 jiwa.
Saat ini pengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing, namun perkantoran dan sekolah diliburkan dan aktivitas pasar belum ada. Dalam bencana tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa dan 1 orang luka-luka. Adapun akibat bencana banjir menyebabkan beberapa fasilitas kesehatan rusak, yakni empat Puskesmas, 29 Poliklinik Desa dan satu kantor laboratorium kesehatan daerah.