Beginilah suasana di depan Stasiun Bekasi. Macet salah satu pemandangan yang biasa disana

Dariyanto : Lalu Lintas Kota Bekasi Semraut

BEKASI (suaralira.com) - Kota Bekasi, adalah sebuah kota yang berkembang menjadi kota megapolitan. Sehingga, kini pemandangan lalu lintas yang semraut menjadi hal 'lumrah'. Seperti yang kerap terjadi di depan Stasiun Bekasi, disana keadaan macet menjadi sebuah pemandangan yang biasa bagi yang melintas, terlebih banyaknya angkutan umum yang 'ngetem' sembarangan dijalan milik negara tersebut. Namun, apakah harus seperti itu untuk keadaan lalu lintas kota penyanggah Ibukota ?
 
Mendengar hal itu, membuat Anggota DPRD Kota Bekasi, Dariyanto angkat bicara. Menurutnya, kejadian lalu lintas yang semraut itu bisa diatasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub).
 
Diakui Anggota Komisi A ini, perihal angkutan umum memang menjadi hal yang harus ditertibkan, terlebih bagi yang kerap melanggar. Oleh itu, dirinya mempunyai gagasan agar angkutan umum yang beredar di Kota Bekasi diganti jenisnya dengan kendaraan bus 3/4 - tiga perempat (tiger).
 
Dengan adanya bus tiger itu, diharapkan muatan penumpang menjadi lebih banyak, sehingga dapat mengefesiensikan volume kendaraan yang ada.
 
Bukan hanya itu, solusi untuk menekan kemacetan di depan Stasiun Bekasi. Adapula kerjasama dengan pihak swasta menjadi salah satu solusinya, seperti kerjasama dengan PT Summarecon Bekasi, yang rencananya akan membangun Bus Rapid Transit (BRT) di sekitar kawasan Summarecon Bekasi, dan Transit Oriented Development (TOD), sampai dengan Terminal Induk Bekasi, untuk tahun 2017.
 
"Program pemerintah Kota Bekasi sangat baik dengan bekerjasama pihak swasta, apalagi ada BRT untuk menekan volume kendaraan pribadi yang sudah overload, di tambah angkutan umum mengetem dengan sembarangan, yang memakan bahu jalan sehingga menimbulkan kemacetan berkepanjangan," ungkapnya.
 
Lanjut Dariyanto, supir angkutan umum harusnya disiplin, dan taat dalam berlalu lintas, agar tidak menimbulkan kemacetan yang merugikan pengendara lain. Oleh itu, agar angkutan umum tertib, dan tertata, harus ada wadah atau tempat  seperti halte bagi angkutan umum yang ingin mencari penumpang. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin menaiki angkutan umum setelah keluar dari Stasiun Bekasi, tinggal mendatangi lokasi tersebut.
 
"Saya mengharapkan Kota Bekasi bisa menjadi kota bebas dari kemacetan, dan saya berharap pak walikota bisa menerapkan BRT, kalau bisa ada perda yang menerapkan nomor polisi ganjil/genap yang sudah di terapkan di beberapa wilayah seperti DKI," harapnya.
 
(oto/sl)