JAKARTA(suaralira.com) - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi telah meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi atas kasus tergelincirnya pesawat Wings Air ATR 72-600 rute Bandung-Semarang, baru-baru ini. Menhub siap memberi sanksi tegas apabila grup Lion Air ini terbukti ada kesalahan manusia (human error).
"Ada investigasi untuk Wings Air. Kita sudah minta KNKT melakukan penelitian," ujar Budi Karya saat berbincang dengan wartawan di Yogyakarta, seperti ditulis Rabu (28/12/2016).
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu mengatakan, investigasi ini akan membuktikan apakah pesawat Wings Air ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IW 1896 dengan registrasi PK WGW tergelincir karena kesalahan operasi atau ada faktor alam.
"Ada yang bilang human error atau kesalahan si pilot, tapi dari informasi ada angin dari samping, sehingga membuat pesawat oleng. Nanti kita lihat, kalau memang seperti itu (faktor alam), mestinya Wings Air tidak bersalah," Budi Karya menjelaskan.
Akan tetapi, sambungnya, bila terbukti ada kesalahan pengoperasian oleh manusia atau pilot, maka Wings akan akan dijatuhi hukuman. "Kalau terbukti tidak ada itu (faktor alam), ya kita kenakan sanksi grounded (larangan terbang)," tegas dia.
Budi Karya menuturkan, proses investigasi oleh KNKT biasanya memakan waktu dua sampai tiga bulan. "Setelah itu, baru bisa diambil keputusan," ucap Mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) itu.
Sebelumnya pada 25 Desember 2016 kemarin, Pesawat Wings Air ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IW 1896 dengan registrasi PK WGW rute Bandung-Semarang mengalami overshoot atau keluar runway pada saat melakukan proses pendaratan di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
"Pada pukul 18.24 WIB pesawat Wings Air IW 1896 dengan rute Bandung menuju Semarang mengalami overshoot di Semarang pada saat melalukan pendaratan," jelas Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait.
Dia menambahkan, dalam penerbangan Wings Air dengan pilot Capt George Tarun Rajan itu terdapat 68 penumpang dan 4 flight crew dan semuanya dalam keadaan selamat.
"Cuaca pada saat melakukan pendaratan memang hujan, tapi kita akan menunggu hasil lebih lanjut dari lembaga yan berwenang," ujar Edward.