PAMEKASAN (suaralira.com) - Pasca banjir yang terjadi di Kabupaten Pamekasan selasa malam, membuat rumah Mujib (62), Zahri yang ada di Kelurahan Gladak Anyar ambruk rata dengan tanah.(04/01/2017).
Waktu kejadian, keluarga pasangan Mujib dan istrinya Sakiyah (38) beserta ketiga anaknya tetap berada dalam rumahnya karena mereka tidak menyangka banjir kali ini sangat besar, “biasanya kalau banjir tidak pernah sebesar seperti sekarang ini”, kata Mujib.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ada di rumahnya yang ambruk, “ya mau gimana lagi, kondisi rumah saya sudah rata dengan tanah seperti ini, semua harta benda kami tidak ada yang terselamatkan”, ungkapnya
Sebelum sesaat rumahnya akan ambruk Mujib mengatakan kalau ia sudah mendengar bunyi gemuruh di belakang rumahnya, “lantas saja kami cepat-cepat lari keluar rumah, dan kami bersyukur atas kejadian itu, kami semua selamat dari reruntuhan rumah sendiri”, katanya.
Sementara dokumen dan surat-surat penting lainya banyak yang tidak dapat ia selamatkan, “dari kejadian ini, semua dukomen penting seperti KK, sertifikat, dan Ijazah ketiga anak saya semua tidak terselamatkan, semoga dengan kejadian ini Pemkab Pamekasan bisa peduli dengan nasib kami selanjutnya”, Harap mujib.
Untuk sementara ini Mujib beserta keluarga menumpang dirumah sanak famili yang terdekat dengan rumahnya yang ambruk, sedangkan Zahri karena rumah gedek yang ia bangun ludes dibawa banjir beserta barang-barang berharga lainnya, mengungsi di rumah pamannya di luar Kelurahan Gladak Anyar.
(wafa)