SERGAI, suaralira.com – Aliran sungai Bedagai yang terletak di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Sergai menjadi ajang perlombaan dayung sampan tradisional memperebutkan trophy Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu (30/3).
Antusias masyarakat untuk menyaksikan lomba dayung sampan tradisonal terlihat cukup besar. Hal itu dilihat sepanjang bantaran sungai dipenuhi warga untuk melihat para peserta berebut meraih garis finis pertama.
“Kami dari Tebing cuma ingin melihat lomba sampan ini,” bilang Iin para metro24jam.com diatas jembatan Sei Rampah saat menyaksikan peserta lomba mengayuh sampannya.
Menurutnya, lomba dayung sampan tradisional harus terus adakan terutama lomba dayung sampan dengan hiasan agar menarik minat masyarakat melihatnya
“Lebih menarik kalau sampannya dihiasi sehingga lebih indah. Karena perlombaan seperti ini sulit ditemukan jadi kalau boleh usul sering digelar terutama sampan hias,” pungkas Iin.
Sementara itu Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi Wakil Bupati Sergai H Darma Wijaya yang turut hadir sekaligus membuka dan melepas jalannya lomba dayung sampan tradisional mengatakan, lomba dayung sampan tradisional yang dilaksanakan untuk yang pertama kali di sungai bedagai sangat mendapat sambutan masyarakat.
“Dengan digelarnya lomba dayung sampan tradisional kedepan sungai Bedagai dapat menjadi lokasi objekwisata,” kata Soekirman.
Soekirman menceritakan saat dirinya mengunjungi beberapa Negara sempat melihat keindahan sungai ditata indah dan menjadi lokasi objekwisata. Hal itu disebabkan peran masyarakat sekitar pinggiran sungai sangat menjaga kebersihan sungai.
“Menjadikan sungai Bedagai menjadi lokasi objekwisata, salahsatunya dukungan masyarakat dalam menjaga sungai Bedagai agar tetap bersih dari sampah,” imbuhnya.
Soekirman juga berterimakasih terhadap elemen masyarakat Sergai telah merubah sungai Bedagai yang dulunya sempit dan dangkal sekarang sudah lebar dan bersih. Untuk itu tinggal peran masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah kesungai.
“Harus dibangun prasasti dengan mencantumkan nama-nama yang telah berjasa dalam menjaga dan membersihkan sungai. Sebab nanti anak cucu kita akan melihat itu sehingga mereka terus melesatarikan sungai Bedagai,” bilang Soekirman(DS)