BEKASI (suaralira.com) - Kartu Sehat berbasis NIK yang belum lama diluncurkan Pemerintah Kota Bekasi kerap dihubungkan sebagai alat kampanye politik Walikota Bekasi Rahmat Effendi jelang pilkada. Hal tersebut dikarenakan warna dasar kartu sehat tersebut adalah kuning, sama dengan warna dasar milik partai Golkar. Dimana Rahmat Effendi adalah politisi dari partai beringin.
Menanggapi pemberitaan tersebut, anggota komisi IV DPRD Kota Bekasi Rachmawati yang juga merupakan politisi partai Golkar menyangkal hal tersebut. Ia mengatakan bahwa itu hanya bentuk pemikiran negatif saja.
"Itu yang negatif thinking aja yang mikir gitu. Ini program kan sangat bermanfaat untuk masyarakat yang kurang mampu. Jika bukan pemerintah lalu siapa yang akan menjamin kesehatan warganya?," ungkapnya, Rabu (18/1).
"Kalau nanti imbasnya warga jadi semakin bangga dengan walikota, ya itu kan hukum alam. Karena memang program-program beliau dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya.
Sejauh ini, lanjut Rachmawati, ia menilai bentuk pelayanan kesehatan dari Pemkot Bekasi terhadap warganya sudah baik. Hanya saja harus lebih ditingkatkan lagi terutama tenaga kesehatannya yang harus lebih ramah, dan komunikatif.
"Tenaga kesehatannya harus lebih ramah, dan komunikatif, sehingga warga yang sakit bisa nyaman, dan tidak panik," tegasnya.
Ia mengimbau, bagi 37 RS yang bekerjasama dengan Kartu Sehat berbasis NIK, mampu melayani masyarakat dengan baik sesuai dengan prosedur, serta jangan sampai ada penolakan dengan berbagai macam alasan.
(oto/sl)