BEKASI (suaralira.com) - Dijaman teknologi yang serba canggih seperti saat ini, orangtua harus ekstra waspada terhadap anak. Sebab, dewasa ini kenakalan remaja kerap menghantui para orangtua. Kenakalan remaja atau pergaulan bebas, dapat diartikan menjadi beberapa hal, yakni melanggar aturan didunia pendidikan maupun didalam bermasyarakat.
Untuk menjaga anak yang sedang puber saat remaja, orangtua harus dapat mendidik anak dengan baik, baik secara sosial maupun agama. Karena, agama adalah tiang atau pelindung anak agar terhindar dari hal negatif. Oleh itu, pendidikan agama perlu ditanamkan sejak dini.
Diusia remaja, anak kerap kali penasaran akan hal yang baru. Namun, bila rasa penasaran itu tidak baik atau negatif, akan menjerumuskan anak ke lingkar hitam. Maka, bimbingan orangtua dan agama sangatlah penting. Baik dari segi pertemanan didunia nyata maupun dunia maya. Konsumsi remaja saat ini, sudah sangat berbeda dengan remaja di era tahun 90an. Bebasnya akses internet saat ini menjadi suatu pemicu bagi anak, untuk menjadi baik atau tidak. Tergantung tiap individu masing-masing. Namun, dewasa ini internet sering kali digunakan sebagai akses yang kurang baik bagi remaja yang menggunakan. Dari sanalah, timbul gejolak sosial antara remaja satu dengan lainnya, dan pada akhirnya melahirkan 'Kenakalan remaja di era informatika', seperti judul lagu dari band indie Efek Rumah Kaca.
Selain orangtua dan agama, harus ada peran dari pendidik seperti guru untuk mengarahkan anak menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, lagi-lagi, disini peran orangtua lah yang lebih penting, bagaimana membentuk karakter anak menjadi pribadi yang baik. Bila karakter pribadi baik sudah terbentuk dari didikan orangtua dan agama sejak dini, anak tidak akan mudah tergoyahkan untuk melakukan hal negatif, sekalipun dia berada dilingkungan yang kurang baik.
Pembatasan terhadap anak untuk berkreasi, kerap disalah artikan oleh anak. Padahal, pada dasarnya pembatasan tersebut untuk menjaga anak dari hal negatif diluar rumah. Jadi, disini perlu adanya komunikasi yang baik antara anak dan orangtua.
Mendidik anak remaja dengan kasar pun, bukanlah solusi bagi anak. Maka, harus ada kesepahaman antara anak dan orangtua, untuk saling mengerti dan memahami.
Menanggapi kenakalan remaja saat ini, membuat Anggota DPRD Kota Bekasi, Dariyanto angkat bicara. Kata dia, cara yang ampuh dalam mendidik anak dalam menjaga diri didalam pergaulannya adalah agama. Bila agama sudah ditanamkan sejak dini, maka anak akan berkelakukan baik, baik dari segi moral dan etika.
Namun hal itu, lanjut Dariyanto, kerap dilupakan orangtua saat ini. Karena pekerjaan yang sibuk, orangtua sering mengabaikan anak. Dari sanalah timbul untuk mencari perhatian diluar rumah. Bila anak bertemu dengan lingkungan atau pergaulan yang baik, maka akan ikut arus yang baik. Sebaliknya, ketika bertemu dengan yang negatif, apakah yang akan terjadi baginya dan dirinya dimasa depan ?
Bila orangtua mendapati sang anak terjerumus dalam kenakalan remaja, tambah Dariyanto, hendaknya jangan memarahi anak secara berlebihan. Karena dari kemarahan yang dilontarkan orangtua, akan terus di ingat anak. Sehingga, itu bukan menjadi jalan keluar.
Ajaklah anak untuk bercerita, menceritakan segala keluh kesahnya saat disekolah maupun ditempat lainnya, karena dengan meluapkan cerita, akan ada keselarasan. Dan jangan pernah menyalahkan terus-menerus anak yang dinilai salah langkah. Tokoh nasional, Emha Ainun Najib atau biasa disapa Cak Nun pernah berkata 'Orang boleh saja salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri'.
"Saya berharap di Kota Bekasi tidak ada lagi kekerasan terhadap anak remaja, dalam mendidik anak remaja dan orangtua harus bisa memposisikan dirinya, untuk mengarahkan anaknya agar menjadi anak yang baik sesuai dengan harapan orangtua," tegas Dariyanto.
(oto/sl)