BEKASI (suaralira.com) - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi tahun 2018 mendatang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politk (Kesbangpol) Kota Bekasi melakukan pendidikan politik bagi Ormas, LSM, OKP, Mahasiswa, Gabungan Organisasi Wanita dan Majelis Talim, di gedung Sartika jalan pramuka, Kota Bekasi, Senin (8/5).
Kegiatan itu, dibuka langsung oleh Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu dan dihadiri oleh Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi.
"Menjadi central dalam masalah-masalah di Kota Bekasi, atau indikator terhadap perpolitikan dalam pilkada. Masyarakat saat ini terbilang apatis, partisipasi publik semakin kecil," ungkap Ahmad Syaikhu.
Ia mengatakan, dengan adanya pendidikan politik ini, kualitas perpolitikan di Kota Bekasi semakin baik serta tidak ada hal yang menciderai, seperti money politics.
Pendidikan politik yang dinilai baik bagi dunia perpolitikan ini, lanjut Ahmad Syaikhu, dapat membangun pengetahuan secara bersama dan utuh.
"Pengetahuan, data akurat dan santun beragumentasi. Penyelesaian-penyelesaian demi masalah akan terselesaikan," terangnya.
Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi menuturkan, kegiatan ini berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 2015, tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi UU, yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 2015 tentang perubahan atas UU nomor 1 tahun 2015, yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 2016 tentang kedua atas UU nomor 1 tahun 2015.
"Dalam tahapan persiapan (Pilkada) itu diantaranya perencanaan program dan anggaran, penyusunan peraturan, perencanaan penyelenggaraan, pembentukan PKK, PPS dan KPPS, pembentukan Panwas Kabupaten atau Kota, Panwascam, PPL dan pengawas TPS, pendaftaran pemantau, penyerahan DP4, dan penyusunan daftar pemilih," bebernya.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Bekasi. Sebab, untuk angka partisipasi di Kota Bekasi sangat rendah, dan paling rendah di provinsi Jawa Barat.
"Hanya 49 persen dan itu sangat rendah di Jabar," tukasnya.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesbangpol Kota Bekasi, Tarmadji senada dengan Ucu Asmara Sandi, kata dia, dengan memberikan pendidikan politik kepada central yang ada di masyarakat, dapat menginformasikan Pilkada dan mampu meningkatkan gairah masyarakat, untuk ikut mensukseskan Pilkada yang diadakan setiap lima tahun.
(oto/sl)