BEKASI (suaralira.com) - Kota Bekasi, adalah kota metropolitan yang saat ini berkembang pesat. Dengan luas wilayah 210.5 KM, dan memiliki penduduk sebanyak 2,6 juta jiwa, menjadi kota yang dinilai rawan akan bencana kebakaran. Terlebih, saat ini banyak gedung-gedung pencakar langit seperti apartemen dan padatnya rumah penduduk.
Sebagai kota penyanggah Ibukota DKI Jakarta, sudah seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memperhatikan dan menfasilitasi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), untuk kelaikan perlengkapan.
Terlebih untuk armada, sudah sepatutnya Dinas Damkar Kota memiliki armada yang ideal dan laik. Dari 12 kecamatan yang ada, Dinas Damkar Kota Bekasi hanya memiliki tiga armada yang laik ? Angka tersebut seraya sangat memprihatinkan bagi sekelas Kota Bekasi.
Kepala Dinas Damkar Kota Bekasi, Aceng Solahudin mengatakan, Dinas Damkar Kota Bekasi hanya memiliki tiga armada mobil kebakaran yang laik beroperasi.
"Unit armada mobil kebakaran yang kita miliki ada sekitar 16 unit. Tapi untuk 5 unitnya sedang kita ajukan untuk penghapusan, karena sudah benar-benar tidak bisa dipakai. Berarti tinggal 10 unit. Ada satu mobil yang sudah tidak sehat atau laik operasi, sisanya ada 9 unit. Nah, dari 9 unit itu hanya ada 3 unit yang mampu beroperasi, sisanya 6 unit itu mobilnya mogok dan harus diperbaiki," cerita Aceng.
Bukan hanya armada yang minim, bicara soal personil petugas Damkar pun sangat mengejutkan, yakni baru memiliki 150 personil petugas Damkar. Sangat ironi sekali bagi Dinas Damkar Kota Bekasi. Idealnya, personil petugas paling minim yakni 250 personil, sebab bukan hanya soal padam-memadamkan api, tugas dari Dinas Damkar itu meliputi tanggunglangi bencana.
"Kalau berdasarkan eksisting, Kota Bekasi kan ada 12 kecamatan. Ditiap-tiap kecamatan harus ada 2 unit mobil Damkar, dan 2 regu armada dengan jumlah masing-masing 10 orang. Jadi, total personilnya sendiri kurang lebih harus ada 254 orang untuk standbye di pos-pos yang ada ditiap kecamatan," ungkapnya.
(oto/sl)