BEKASI (suaralira.com) - Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang, Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sambangi Kota Bekasi, Sabtu (5/8).

Kedatangan Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil itu untuk melakukan dialog bersama. Dalam dialog itu, Emil mendapatkan banyak keluhan dari Kota Bekasi seperti masalah ekonomi dan infrastruktur.

Aspirasi dari masyarakat, kata dia, akan diserapnya dan akan direalisasikan ketika ia terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat.

"Dari hasil survei Saeful Mujani Reaserch (SMRC) itu terlihat ada lompatan tinggi bagi pemilih saya nanti," ungkap dia.

Survei SMRC menyebutkan, ada dua tokoh di Jawa Barat yang pantas mendampingi Kang Emil, yakni Deddy Mizwar dan Abdulah Gymnastiar (Aa Gym).

Dari survei itu, terbagi dua kelompok. Kelompok A dan B yang cocok menjadi pasangan Kang Emil. Dikelompok A atau utama, nama yang keluar adalah Deddy Mizwar dan Aa Gym. Sementara, pada kelompok B, muncul nama Desy Ratnasari, Dedy Mulyadi dan Bima Arya.

"Saat ini tingkat popularitas saya sudah mencapai 70 persen menurut lembaga survei. Dari hasil survei, bila kelompok A bisa menjadi wakil saya, bisa menambahkan elektabilitas," bebernya.

Diakui Kang Emil, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan tokoh agama yang mengelola Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, Aa Gym, dianggap tepat bagi Wali Kota Bandung ini untuk menjadi pasangannya. Namun, dari kedua itu harus ada satu nama.

"Hasil survei mencatat, bila saya di pasangkan dengan kedua tokoh itu, maka prosentase pemilihnya bisa di atas 60 persen," terang dia

Namun, Kang Emil tetap membuka peluang kepada partai politik lain yang berniat serius mengusungnya untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. 

"Saat ini minimal tiga, dan maksimal lima partai politik serius berkomunikasi dengan saya untuk Pilgub nanti. Namun mayoritas mereka mengajukan nama pendamping saya dari kalangan kader internal partainya," ucapnya.

Sejumlah Parpol yang tengah intensif berkomunikasi, kata dia, diantaranya Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Demokrat dan Golkar.

Untuk popularitas, tambah Kang Emil, masyarakat di Perkotaan yang ada di Jawa Barat 70 persen sudah mengenal sosoknya. Namun, ia mangakui untuk di pedesaan masih ada yang belum mengenal dirinya.

"Untuk itu, lantaran masyarakat pedesaan ada yang masih kurang mengenal saya, maka fokus blusukan saya adalah ke desa-desa yang ada di Jawa Barat. Masyarakat sepanjang Pantura misalnya, saya akan lebih intensifkan kesana," tutupnya.

(oto/sl)