BEKASI (suaralira.com) - Menanggapi permasalahan pendistribusian air bersih yang tidak maksimal dari PDAM Tirta Bhagasasi dan PDAM Tirta Patriot belum lama ini, membuat Komisi III DPRD Kota Bekasi melakukan kunjungan ke PDAM Tirta Bhagasasi, Senin (02/10).
Dalam kunjungan itu, para wakil rakyat menanyakan secara langsung ke pimpinan PDAM Tirta Bhagasasi, dalam hal ini Direktur Utama, Usep Rahman Salim, dan Direktur Umum, Ulan Ruslan, bagaimana kendala yang dihadapi PDAM tentang keluhan dari masyarakat pelanggan mengenai air yang keruh dan kerap tidak mengalir.
"Kami kemari untuk meminta penjelasan yang lebih akurat dari pimpinan PDAM sendiri, dan pihak PDAM menyatakan dalam beberapa hari ini pendistribusiannya akan normal kembali," ucap Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto.
Sebelum kunjungan, kata politisi dari partai Gerindra ini, ia menyempatkan diri untuk mengecek air PDAM dikediamannya, dan ternyata memang masih keruh.
"Kami sebagai Komisi III turut mengawasi tentang pelayanan PDAM, baik itu Bhagasasi maupun Patriot agar kedepannya lebih baik," ungkapnya.
Bicara soal penanaman modal ke PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, kata Murfati, akan ditambah Rp 5 milyar ditahun 2018. Disini, pihaknya sangat mendukung secara positif dan mendorong agar PDAM Tirta Bhagasasi dan Patriot dapat memberikan pelayanan lebih baik bagi masyarakat Kota Bekasi.
"Kendalanya sebenarnya tidak terlalu banyak, mungkin karena belum ada pemisahan saja. Kami dari Komisi III ingin ada pemisahan dengan cepat agar PDAM Tirta Bhagasasi dan Patriot fokus melayani masyarakat," bebernya.
Apakah PDAM Tirta Bhagasasi dan Patriot butuh kerjasama dengan pihak swasta agar lebih cepat berkembang, seperti instruksi dari Bupati dan Wali Kota Bekasi. Kata Murfati, hal itu belum dibicarakan pihaknya, namun ada kemungkinan seperti itu (kerjasama dengan swasta) bila memang manfaatnya baik. Baik bagi masyarakat, PDAM itu sendiri dan Pemerintah Daerah.
Ia juga menuturkan, agar kedepannya, PDAM tidak hanya melayani air bersih, tetapi dapat produksi air yang bisa langsung diminum seperti diluar negeri, contohnya seperti di Jepang.
"Harapan kami air PDAM bukan hanya untuk di pakai saja, tapi layak diminum. Tirta Bhagasasi harus coba membuat itu dan sebagai percontohan untuk air layak diminum. Dari pemerintah dan legislatif mendukung bersama," tutupnya.
Ditempat sama, Direktur PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim menjelaskan, banyaknya keluhan dari masyarakat pelanggan karena beberapa kendala. Seperti pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang bocor akibat pekerjaan proyek, dan air baku yang tercemar.
"Kami sudah semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Namun ada beberapa faktor diluar dugaan seperti bocornya pipa dan yang paling pengaruhi adalah air baku yang tercemar limbah. Dalam dua hari ini kami mengusahakan air kembali normal," terang dia.
(oto/sl)