Istimewa

Jadi Ketua, Winoto 'Geser' Ral Secara Aklamasi

BEKASI (suaralira.com) - Dalam pelaksanaan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Partai Hanura Kota Bekasi, Winoto terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPC Partai Hanura Kota Bekasi. Muscablub sendiri, berlangsung di Kantor Sekretariat DPD Hanura Jawa Barat, Kamis siang, (25/01). 

 

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Hanura Kota Bekasi, Ade Surahman membenarkan bahwa pelaksanaan Muscablub yang diikuti oleh 7 PAC Partai Hanura se-Kota Bekasi memutuskan Winoto kembali menjabat sebagai Ketua DPC Hanura Kota Bekasi menggantikan Syaherallayali atau yang karib disapa Ral.

 

"Kita melaksanakan Muscablub ini berdasarkan amanat DPP. Forum memutuskan Saudara Winoto menjadi ketua, dan hasil ini akan kami serahkan ke DPP," ujar Ade Surahman di Bandung, Kamis siang (25/01).

 

Ade menjelaskan alasan pihaknya menggelar Muscablub sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (DPP Partai HANURA) bernomor SKEP/383/DPP-HANURA/I/2018 tertanggal 23 Januari 2018, yang menunjuk dirinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Hanura Kota Bekasi.

 

"Ya (SK) itu betul. Saya sebagai Plt Ketua DPC Partai Hanura Kota Bekasi sampai dilaksanakannya Muscablub," katanya.

 

"Kita melaksanakan Muscablub sesuai dengan mekanisme organisasi, nanti DPP yang memutuskan," sambung dia.

 

Sementara itu, Wakil Ketua OKK DPD Partai Hanura Jawa Barat, Dian Rahardian mengungkapkan, ada beberapa persoalan yang membuat DPP Partai Hanura memberhentikan Syaherallayali, dan menggantinya dengan Ade Surahman sebagai Plt. Namun ia tidak menjelaskan secara spesifik terkait pencopotan Syaherallayali.

 

"Prinsipnya DPP menginginkan partai ini besar dan maju. Sehingga beberapa keputusan diambil untuk mewujudkan tujuan tersebut, salah satunya dengan ditunjuknya Plt. Ketua DPC Hanura Kota Bekasi untuk menyelenggarakan Muscablub," terang Rahardian.

 

Mengenai hasil Muscablub yang menunjuk Winoto sebagai Ketua terpilih, menurutnya sebagai keputusan yang sah dan patut dihormati. Hanya untuk lebih lanjutnya adalah wewenang DPP.

 

"Keputusan forum ya harus dihormati. Bagi kami siapapun yang menjadi pemimpin harus didukung selama tujuannya untuk membesarkan partai," terang dia.

 

(red/sl)