Menggala Sakti (Rohil), suaralira.com - Petani sawit di Menggala Sakti yang berbatasan dengan Kepenghuluan Teladan, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Hilir mengalami kerugian besar, pasalnya limbah minyak mentah milik perusahaan Raksasa tersebut telah mencemari kebun milik warga.
Hal ini sesuai pengakuan warga (Firdaus) yang mewakili warga lainnya yang terkena dampak limbah minyak mentah chevron tersebut mengatakan kepada media suaralira.com pada jumat (13/04/18) bahwa hal ini telah berlangsung lama, hal ini sudah terjadi puluhan tahun yang lalu.
"Limbah tersebut telah berlangsung puluhan tahun yang lalu, perwakilan dari Chevron yaitu SAFJON dan INDRA VERNIZA pernah datang ke warga yang terkena limbah tersebut tapi sampai hari ini tidak ada kejelasan" terang Firdaus.
"Kerugian akibat limbah chevron ini telah kami rasakan selama puluhan tahun tanpa ada kejelasan dari pihak chevron. Setahun yang lalu Pihak chevron mengakui adanya limbah perusahaan mereka yang mengenangi dan merusak tanaman warga, dan berjanji akan menyelesaikan kerugian warga atas limbah tersebut dan akan melakukan pembersihan terhadap kebun warga. Tetapi saat ini pembersihan tidak tuntas dikerjakan, alasan pihak chevron karena tanah saya gambutnya terlalu tebal. jika alasan ini disampaikan mereka tentu saya kira pihak chevron ingin lepas dari tanggung jawab dan sampai saat ini kami tidak mengetahui kejelasan tentang tanah kami tersebut. sehingga masyarakat sangat dirugikan dalam hal ini karena tidak bisa memanfaatkan kebun mereka karena limbah yang masih tergenang tersebut". sambung Firdaus dengan nada kesal atas ulah janji SAFJON dan INDRA VERNIZA tersebut.
Ditempat terpisah INDRA VERNIZA saat di konfirmasi melalui selulernya mengatakan kepada redaksi media suaralira.com bahwa memang betul dia turun negosiasi kepada warga. "Memang dulu saya yang datang negosiasi kepada warga, kami telah berikan konpensasi kepada warga. Soal pembersihan lahan itu kan masih ada waktu setahun lagi pak. saya harap warga bersabar dulu sampai jangka waktu yang disepakati tersebut".
Sambungnya lagi, "Disitu kan gambutnya dalam pak, kami juga harus safety terhadap ini, kami harus koordinasikan lagi dengan Kementrian Lingkungan Hidup karena gambut dalam tersebut. Tapi kalau bapak (Redaksi suaralira.com) ingin konfirmasi jelas, bapak bisa menghubungi pak Suyanto selaku Humas dan informasi limbah" terang Pak Indra selaku negosiator dari tim Chevron yang saat ini berada di Minas.***(Redaksi)