ISTAMBUL, suaralira.com - Kepala HAM PBB menyerukan pencabutan kekebalan diplomatik para pejabat yang mungkin terlibat dalam hilangnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
"Mengingat keseriusan situasi seputar hilangnya Mr (Jamal) Khashoggi, saya percaya bahwa kekebalan hukum atau kekebalan tempat bersangkutan dan pejabat-pejabat yang dianugerahkan oleh perjanjian seperti Konvensi Wina tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler harus dicabut segera," kata kepala HAM PBB, Michelle Bachelet dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/10/2018).
Aparat kepolisian Turki pada Senin (15/10) telah menggeledah gedung Konsulat Saudi di Istanbul untuk pertama kalinya sejak Khashoggi, jurnalis pengkritik pemerintah Saudi yang bermukim di AS, menghilang pada 2 Oktober lalu.
Khashoggi (60) yang seorang wartawan dan kolumnis The Washington Post menghilang sejak masuk ke dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Khashoggi mendatangi Konsulat Saudi untuk mengurus surat-surat untuk keperluan rencana pernikahannya dengan tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz.
Konsulat Saudi sebelumnya menyebut Khashoggi telah keluar dari gedung itu. Namun otoritas Turki dan tunangan Khashoggi menegaskan dia masih ada di dalam konsulat. Sumber-sumber pemerintahan Turki menyebut Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi. Tuduhan itu dibantah keras oleh Saudi.
Bachelet menekankan bahwa "di bawah hukum internasional, penghilangan paksa dan pembunuhan di luar hukum adalah kejahatan yang sangat serius, dan kekebalan tidak boleh digunakan untuk menghalangi penyelidikan atas apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab."
Pemerintah Saudi bisa mencabut kekebalan para pejabat dan konsulatnya di Turki.
Juru bicara Bachelet, Rupert Colville mengatakan, kepala HAM PBB tengah melakukan kontak dengan pejabat-pejabat Saudi untuk membahas masalah ini.
"Mengingat (tampaknya) ada bukti jelas bahwa Mr. Khashoggi memasuki Konsulat dan belum pernah terlihat sejak itu, tanggung jawab ada pada otoritas Saudi untuk mengungkapkan apa yang terjadi padanya sejak saat itu," kata Bachelet. (dtc/sl)
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita