WASHINGTON, suaralira.com - Gedung Putih mengecam aksi-aksi pengiriman paket bahan peledak yang ditujukan ke kediaman mantan Presiden Barack Obama, Bill Clinton dan tokoh-tokoh Partai Demokrat lainnya. Gedung Putih menyebutnya sebagai aksi teror yang sangat tercela.
"Aksi-aksi teror ini sangat tercela, dan siapa pun yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban penuh secara hukum," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (25/10/2018).
"Secret Service Amerika Serikat dan badan-badan penegak hukum lainnya tengah menyelidiki dan akan mengambil semua tindakan yang tepat untuk melindungi siapapun yang terancam oleh para pengecut ini," imbuh Sanders.
Hillary dan Bill Clinton menjadi salah satu politikus Partai Demokrat yang menjadi target ancaman bom. Selain mereka, mantan Presiden AS Barack Obama juga mendapat paket bom serupa. Mantan Jaksa Agung AS Eric Holder dan kantor berita CNN di New York juga dilaporkan menerima paket bahan peledak yang sama.
Seluruh paket bahan peledak itu dilaporkan berukuran kecil dan berisi perangkat yang berbentuk pipa disertai kabel-kabel. Paket bahan peledak ini dilaporkan mirip dengan paket bahan peledak yang sebelumnya ditemukan di kediaman miliarder George Soros yang juga ada di New York.
Belum diketahui pasti siapa dalang di balik paket-paket bahan peledak itu dan apa motifnya. (dtc/sl)