Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Dinas Lingkungan Hidup membuat Program Bersih - bersih Kali Bersih di Kota Bekasi.

KOTA BEKASI (suaralira.com) - Dinas Lingkungan Hidup menggagas Program Bersih-Bersih Kali Bersih (Prokasi) di Kota Bekasi bersama komunitas peduli lingkungan dan pihak perusahaan industri pada Jumat kemarin, (26/10/2018).

Kegiatan ini dilakukan penyisiran sampah yang berada di bantaran kali di Kota Bekasi dimulai perbatasan dengan Kabupaten Bogor di Pangkalan III Kelurahan Cikiwul. Di daerah ini mengalir sungai Cileungsi. Kemudian melewati dua pertemuan kali Cileungsi-Cikeas di Jati Asih hingga Pangkalan Bambu di kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan.

Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto, Kapolres Metro Bekasi Kota Indarto dan Dandim 0507 Kota Bekasi Abdi Wirawan dengan mengendarai perahu boat saat itu melihat kondisi air sungai dan sampah yang berada di aliran sungai.

“Pencemaran kali Bekasi kita ketahui sudah berat ditambah lagi sampah yang ada. Maka kita koordinasi kegiatan ini bersama komunitas dan perusahaan dan pemerintah Kabupaten Bekasi untuk gerakan aksi bersih kali,” kata Bang Pepen sapaan akrab Walikota Bekasi Rahmat Effendi.

Terkait pencemaran kali Bekasi, Pemkot Bekasi sudah berkoordinasi dan menyerahkan sampel air kepada Dirjen Pencemaran kementerian Lingkungan Hidup. Saat ini menurut informasi kementerian LHK ada sebanyak 7 Perusahaan yang berada aliran kali Cikeas sudah masuk penanganan kasus hukum dan 8 perusahaan di aliran Kali Cileungsi.

“Mudah-mudahan bukan dari perusahaan di Kota Bekasi karena disini saya pun sempet langsung menutup atau menyegel perusaahan yang melakukan pencemaran. Akibatnya kita pun rugi warga pekerja pun menjadi pengangguran. Ini jadi momen baik agar perusaahan bisa melakukan tanggung jawabnya,” tambah Bang Pepen 

Sebelumnya, para pimpinan ini langsung disuguhkan pemandangan tidak mengenakan setelah ditiba di lokasi menemukan lokasi penimbunan sampah warga yang belum terkelola secara baik di Pangkalan III Kelurahan Cikiwul. Menurut informasi bahkan sebagian sampah warga DKI Jakarta pun dibawa ke lokasi tersebut.

“Kita ingin permasalahan akut dimasyarakat seperti sampah bisa tuntas. Nanti bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga dengan teknologi yang bisa mengubah sampah menjadi karbon sebagai bahan dasar paving blok. Tadi sudah ngobrol dengan pengelola workshop dan kita lihat perkembangannya,” imbuhnya.

Sementara, Matias Tumanggor, pihak yang ingin melakukan pengolahan sampah di pangkalan III Cikiwul mengatakan dirinya tergerak melakukan penanganan sampah. Didasari kepeduliannya akan darurat sampah yang ada di beberapa wilayah, ia yang juga ketua Umum Asosiasi Pengumpul Minyak Jelantah Untuk Energi Baru Terbarukan ingin sampah bisa selesai sejak dikelurahan.
 
“Tadi bertemu Pa Wali dan mendukung upaya ini. Sebagai warga disini walau baru beberapa bulan, kita lihat sampah menjadi persoalan dasar. Dan kami memiliki teknologi zero waste penghancur sampah menjadi karbon untuk bahan membuat paving blok. Kita sewa tempat ini sekaligus untuk membuat mesin workshop pengelolaan sampah. Dua Minggu mungkin mesin ini akan selesai dan bisa kita demonstrasikan,” kata Matias.
 
Soleh salah seorang warga Cikiwul mendukung upaya kebersihan kali Bekasi melihat kondisi sampah yang ada.

“Semoga program ini bisa terus berlanjut sebagai perhatian warga juga terhadap lingkungan di sungai dan bantarannya. Sampah juga bisa dikelola lebih baik lagi”. (res/sl)