PALUTA–SUMUT, suaralira.com - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Ramayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis Edy Rahmayadi mengunjungi pesantren Darussalam Parmeraan Desa Parmeraan Kecamatan Sigoppulon Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Kedatangan Gubsu bersama rombongan disambut Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Parmeraan H Efendi Ritonga dan ribuan santri santriwati, Selasa (8/01/2018).
Turut hadir di acara silahtuhrrahmi Gebernur Sumut, Anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu, Anggota DPRD Sumut Muchrid Nasution, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Ihwan Ritonga, serta sejumlah OPD Pemprovsu, Bupati Andar Amin H, S.Stp M.Si. Wakil Bupati Paluta H. Hariro H.Bupati beserta jajaran Pemkab, Camat Dolok, Camat Dolok Sigoppulon, Organisasi Kepemudaan Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Dolok, Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Dolok Mula Tua, Ketua KNPI Norton Habibi Rambe beserta anggota, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan para orang tua wali murid santri santriwati.
Gubernur Sumatra Utara mengaku bangga dan terharu, bisa berkunjung ke pesantren Darussalam Parmeraan dan bertemu para santri/wati, yang rela jauh dari rumah dan keluarga demi mengaji dan belajar ilmu agama.
“Saya baru kali ini mengetahui kalau ada pesantren di tengah hutan, saya terharu dan bangga begitu sampai di sini. Meski jalan yang ditempuh cukup jauh dengan kondisi jalan yang memprihatinkan. Tetapi sampai di sini, saya merasa mencium harumnya surga, karena di sini tempatnya para calon penghuni surga,” ujar Edy.
Selain lokasi yang jauh dari keramaian, membuat Gubernur Sumut salut kepada para santri/wati yang telah memilih untuk belajar agama di Pesantren Darussalam Parmeraan. Namun hal tersebut akan membuat para santri lebih khusuk dalam menimba ilmu, khususnya Tahfiz Al Quran.
“Mereka di sini sangatlah baik dalam belajar, karena tidak terkontaminasi dari dunia luar, juga mampu belajar dengan khusuk dan tekun,” ujar mantan Ketua PSSI..
Gubernur Sumut pun sempat bercanda, meski dia seorang Gubernur, dirinya tidak sanggup menjadi imam, karena dalam pemahaman dan lafaz bacaan Al Quran tidak sefasih para santi. “Saya akui tak mungkin sanggup menjadi imam sholat, meski saya seorang Gubernur, karena lafaz Quran saya tidak fasih seperti mereka,” kata Edy Rahmayadi, setelah menguji hafalan ayat Al Quran para santi/wati.
Karena itu, Edy mengajak semua umat Islam di Sumut untuk terus bersyukur kepada Allah atas rahmat dan karunia, serta meminta kepada para santri/wati dan seluruh masyarakat mendoakan dirinya untuk memimpin Sumut bermartabat.
Di kesempatan tersebut, Guber Sumut juga berjanji akan membantu pembangunan sarana dan prasarana pesantren. Juga akan berkoordinasi dengan Bupati Paluta untuk membenahi infrastruktur jalan di sekitar pesantren tersebut.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Parmeraan H Efendi Ritonga menyampaikan terimakasih atas kunjungan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama rombongan ke pesantrennya. Karena kedatangan Gubsu sangat berarti bagi pesantren dan para santri,” terangnya.
Efendi Ritonga mengatakan, sebelum Gubsu dating, dirinya sempat membuka Al Quran dan ayat yang pertama didapatnya adalah surah Al A’raf ayat 94 yang artinya, “Kami tidak mengutus seorang Nabi pun kepada suatu negeri, melainkan kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dan merendah diri”,
“Di ayat tersebut kita bisa ambil kesimpulan bahwa pimpinan yang diberikan Allah SWT untuk memimpin Sumut adalah manusia yang tunduk dan rendah diri kepada Allah SWT, juga pada masyarakatnya,” ujarnya.
Disampaikan juga, bahwa pihaknya akan selalu mendukung program dan kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Karena dipimpin oleh Gubsu Edy Rahmayadi, yang insya Allah amanah dan hamba Allah yang taat.
Efendi Ritonga juga menuturkan, bahwa pesantren tersebut sudah dibangunnya sejak tahun 1994. Meski dulunya para santri harus menempuh jalan kaki ke asrama dengan jarak puluhan kilometer, tidak menjadi halangan.
“Karena itu, dengan adanya rencana Gubsu dan Pemkab Paluta membangun jalan disambut baik, agar akses menjadi lebih mudah dan cepat sampai.
“Saat ini, jumlah santri dan santriwati sebanyak 1200 orang, yang berasal tak hanya dari Sumut, tetapi ada juga luar, seperti Riau bahkan Jakarta,” ungkapknya.
Bupati Paluta Andar Amin Harahap yang juga hadir pada kesempatan itu, bersedia melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk membangun infrastruktur jalan menuju lokasi pesantren dan beberapa desa yang dilalui.
Diakhir kunjungan Gubernur Sumatera Utara H. Edi ke Pondok Pesantren Darussalam memintak santri dan santri/wati untuk naik ke panggung yang Khafis Al qur'an, 11 orang yakni 6 laki laki 5 perempuan. Dan juga menerima aspirasi masyarakat Dolok Sigomppulon dengan 8 (delapan) tuntutan akses jalan, jembatan, perbankan dan juga pemekaran Kecamatan Dolok, agar menjadi 4 (empat) Kecamatan yaitu, Luat Silangge, Luat Tano Rambe Holbung, Luat Gulangan, dan Dolok Induk, Di akhir pidato Gubsu menyamapaikan, 5 (lima) hari kedepan segala tuntutan dan berkas harus sampai di mejanya,di kantor Gubernur Sumatra Utara.***(ph)