Wakil Walikota Bekasi Apresiasi Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Bekasi

BEKASI, suaralira.com - perlindungan dan pemenuhan hak anak, melakukan pemantauan tahapan pengembangan Kota Layak Anak dan melaporkan dan mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaannya.
 
Kepala Dinas Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak Riswanti mengatakan, "Maksud dari rakor Tim Gugus Kota Layak Anak ini adalah untuk meningkatkan sinergitas program dan kegiatan. Serta membangun komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan program.
 
Dan kegiatan pemenuhan hak anak untuk bersama mewujudkan Kota Layak Anak dan bertujuan untuk mengintegrasikan hak anak dalam pembangunan. Hal itu guna melaksanakan kebijakan Kota Layak Anak dan memobilisasikan sumber daya manusia, keuangan, sarana dan dunia usaha dalam rangka menciptakan kota yang dapat memenuhi hak hak anak.
 
Dalam sambutannya, pertama Tri Adhianto mengapresiasi atas capaian yang sudah di raih oleh tim Gugus Kota Layak Anak Kota Bekasi ini, dan berpesan untuk jangan mudah puas atas apa yang sudah di capai dan harus bisa lebih baik lagi. 
 
Ia juga mengatakan, saat ini Kota Layak Anak adalah sebagai bagian dari upaya bersama untuk  memastikan hak-hak anak bisa terpenuhi. Karena anak adalah aset penting pembangunan Kota Bekasi dimasa mendatang. 
 
"Hak anak untuk hidup layak, hak memperoleh pendidikan, kesehatan dan lain-lain kita bisa tercukupi dengan berbagai program pemerintah yang ada. Maka rakor ini memastikan tugas kita bersama agar anak di Bekasi bisa mendapatkan hak-haknya,"  kata Tri. 
 
Lanjutnya, Tri juga menyayangkan karna masih kerap terjadi kasus kekerasan terhadap anak di Kota Bekasi. Menurutnya perlu pemahaman seluruh warga masyarakat baik itu organisasi masyarakat terus dimotivasi menekan angka kekerasan anak.
 
Dan ia berharap jumlah kekerasan anak bisa berkurang dan terpenting dari perhatian internal keluarga. 
 
"Kota layak anak dimulai dari rumah tangga dulu. Bagaimana memperlakukan anak-anak kita. Tidak lagi ada kekerasan dan ketidakadilan terhadap anak," ungkapnya. 
 
"Beri contoh yang baik agar anak bisa mengikutinya. Kurang ampuh kalau hanya kata-kata saja, di awasi dan di bimbing, dan berikan satu contoh kegiatan yang positif dan akhirnya anak bisa meniru kebiasaan ini," Tutup Tri. (hbk/sl)