Bengkulu, Suaralira.com -- Festival dan ritual Tabut kembali digelar. Tradisi yang berlangsung tiap 1-10 muharam ini dilaksanakan Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) turun temurun, untuk mengenang kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein Bin Ali Bin Abi Thalib dalam peperangan di Padang Karbala.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender Of Event (COE) Esthy Reko Astuti, saat pembukaan Festival Tabut mengapresiasi pelaksanaan event pariwisata yang telah 2 tahun berturut masuk dalam Top 100 Calender Of Event Wonderful Indonesia ini.
Menurutnya, dari tahun ke tahun perayaan festival tabut semakin baik, dari segi penataan panggung, ketertiban serta kebersihan lapangan merdeka sebagai pusat pergelaran.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan festival tabut tahun 2019. Kegiatannya semakin baik, suasananya tertib dan lingkungannya juga bersih,” ujar Esthy.
Esthy berharap Tabut yang saat ini berada pada peringkat 30 kembali masuk dalam 100 Calender Of Event 2020.
Karena tidak otomatis masuk, maka dibutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh element masyarakat dalam mensukseskan Festival tabut agar memenuhi kriteria dan layak masuk dalam COE 2020.
Dalam sambutannya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah turut mengapresiasi Kerukunan Keluarga Tabut yang secara konsisten menjaga ritual budaya berlangsung setiap tahun.
Dikatakannya, festival tabut turut menjadi perekat silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat serta para penggiat seni di Provinsi Bengkulu.
Di tahun mendatang, Rohidin berharap event ini semakin semarak dengan nilai budaya yang semakin kaya serta keterlibatan pelaku ekonomi yang kuat dan semakin besar.
Sehingga gerak titual budaya yang diselenggarakan mampu mengakselerasi peningkatan ekonomi dan oembangunan daerah.
Menuju visit 2020 wonderful Bengkulu pemerintah provinsi Bengkulu bersama pemerintah Kabupaten/Kota semakin gencar menggelar event dan promosi pariwisata.
Dijelaskan Gubernur, Wonderful Bengkulu 2020 merupakan titik awal membangun semangat dalam menampilkan atraksi sajian budaya dan mempersiapkan masyarakat yang sadar wisata dengan segala atraksi serta infrastruktur pendukung.
“2020 itu bukan puncaknya, tapi sesungguhnya kita ingin meletakkan batu pertama bahwa pariwisata menjadi salah satu sektir andalan penggerak ekonomi Bengkulu,” Tutup Gubernur.
Pembukaan festival tabut, ditandai dengan penabuhan dhol bersama dilanjutkan melepas Kerukunan Keluarga Tabut, melakukan prosesi “mengambik tanah”.
Selain ritual utama, pada perayaan tabut tahun ini juga diselenggarakan lomba seni budaya, diantaranya lomba Dhol, tari kreasi, serta lomba nyanyi melayu.
Masyarakat yang hadir juga dapat menikmati pertunjukan seni dari lima negara yang turut berpartisipasi memeriahkan festival tabut 2019. Kelima negara yang akan tampil yakni Malaysia, Jepang, Jerman, India dan Tanzania. (HD/RL/SL)