BANDA ACEH, suaralira.com - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim, meminta seluruh masyarakat Aceh untuk menghindari penyebaran informasi hoaks. Informasi yang sebenarannya tidak jelas dapat memecah belah masyarakat.
Biasanya, kata Helvizar, informasi hoaks paling banyak tersebar jelang pemilu. Di mana satu pihak melawan pihak lain dengan ujaran kebencian. Jika kondisi itu dibiarkan akan menimbulkan konflik dan pembangunan akan tersendat.
"Hoaks adalah Kejahatan yang merusak demokrasi. Sebuah senjata yang efektif untuk merusak demokrasi," kata Helvizar dalam Seminar Nasional Hoaks dan Implikasinya Terhadap Demokrasi dan Pembangunan yang Berkeadilan, yang dibuat Kantor Staf Kepresidenan di Kampus Unsyiah, Selasa (02/04/2019).
Helvizar mengatakan sebaran ujaran kebencian akan membuat masyarakat melakukan kebrutalan. Harusnya, kata dia, masyarakat Aceh tidak boleh dibantah dan dihargai oleh pemerintah. Hoaks mengatakan dia, sama-sama suka dengan yang tersaji dalam makanan yang enak.
Helvizar meminta agar masyarakat Aceh untuk menyiarkan seluruh informasi yang didistribusikan di ruang publik sebelum disebarkan secara luas. Dengan demikian informasi yang disebarkan pun mengandung kebenaran yang memiliki nilai positif bagi masyarakat.
Sementara itu Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, mengutip informasi tentang penyebaran bohong sangat dalam bagi masyarakat. "Akan membuat masyarakat bingung dan hidup dalam kecurigaan," kata dia.
Harusnya masyarakat cerdas, informasi yang disebar pun haruskah sesuatu yang mencerdaskan. Ia meminta agar sebelum informasi menyebar masyarakat mengeceknya terlebih dahulu.
"Salah satu perubahan penting adalah setiap informasi dengan hati-hati," kata Rektor Unsyiah.
Sumber : kemendagri.go.id
Editor : suaralira.com