Alumni EFU Siap Mewartakan Islam Damai ke Pentas Dunia

BANDUNG (JABAR), suaralira.com - Setelah mengikuti pelatihan Bahasa Inggris untuk Ulama (EFU) selama hampir dua minggu, 30 peserta EFU siap mengemban misi mewartakan Islam damai ke pentas dunia. Sebagian besar dari mereka akan segera dikirim ke Inggris untuk berdialog dengan masyarakat Eropa tentang kedamaian Islam Indonesia dan Jawa Barat.
 
Gubernur Ridwan Kamil seperti dilansir kemendagri.go.id mengatakan, sebagian besar dari peserta EFU akan dikirim ke Inggris untuk memulai promosi Islam yang damai di Eropa. Menurut Emil - sapaan akrab Ridwan Kamil, selama ini ada kesalahpahaman tentang Islam di mata dunia. Dengan hadirnya duta-duta Ulama Jabar ini, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman dan sangka buruk terhadap Islam. 
 
“Dalam tiga sampai enam bulan kita akan mengirim ke Inggris untuk memulai proses yang kita cita-citakan, yaitu mendialogkan Islam yang damai, wajah Islam Indonesia khususnya Jawa Barat yang damai ke Eropa melalui Inggris,” ungkap Emil pada acara pembukaan program Bahasa Inggris Untuk Ulama di Gedung Sate, Kamis (11/04/2019).
 
"Memakai ujungnya tidak lagi miskomunikasi, yang terjadi adalah memahami pemahaman membuat tidak ada lagi sangka yang buruk dan anak cucu kita. Insyaallah hidup di dunia yang lebih damai tanpa prasangka," jelasnya. 
 
Selain itu, Emil juga meminta para peserta EFU untuk mengikuti program pelatihan yang sama di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang dimiliki ulama di Jabar.
 
“Insyaallah EFU memperluas empat kali, para peserta saya mendorong untuk menyelengarakan hal yang sama di daerah masing-masing, nanti kita dukung, sehingga semakin lama menyebar dan menjadi budaya, semua ulama di Jawa Barat memiliki keterampilan tambahan Bahasa Inggris,” kata Emil
 
Melalui program EFU ini, diharapkan para ulama yang telah fasih berbicara bahasa Inggris dapat membuat konten dakwah dalam bentuk digital, salah satunya melalui akun Youtube. 
 
“Setelah ini kita mulai dakwah digital. Jadi, mereka meminta bikin akun Youtube tapi (dakwahnya) pake Bahasa Inggris, difilmkan dengan cara yang baik, akhirnya pesan sampai ke seluruh dunia, ini investasi,” ucapnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Moazzam Malik nilai program Bahasa Inggris untuk Ulama merupakan program strategis. Indonesia memiliki peran penting di pentas dunia, karena dapat menjadi contoh penerapan sikap menetapkan dan pluralisme yang baik.
 
Namun, lebih lanjut Moazzam juga menekankan pentingnya Indonesia dalam melindungi hak-hak kaum minoritas.
 
“Ada berbagai tantangan di Indonesia, seperti halnya pekerjaan keras yang mempermasalahkan hak-hak minoritas dalam negeri. Tapi saya kira lebih dari negara lain, Indonesia lebih berhasil untuk perbedaan dan pluralismenya,” tutur Moazzam.
 
Dari 265 orang pendaftar, 30 ulama telah mengikuti pelatihan Bahasa Inggris dan pendalaman wawasan Islam. Salah satu peserta asal Cipulus, Purwakarta, Ihya Ulumudin mengatakan, bahwa program EFU adalah kesempatan yang baik untuk terlibat langsung dalam menyampaikan Islam yang damai, moderat, dan toleran ke seluruh dunia.
 
“Kami lebih bisa menemukan ilmu dari sisi pendalaman Bahasa Inggris, bisa kita percaya lagi dari sisi konten keislaman. Itu sangat bermanfaat banget untuk kami, ”ucap Ihya saat ditemui Tim Peliput Humas Jabar usai acara.
 
"Dan kita juga membahas budaya-budaya yang ada di barat, lalu menghubungkan apa pun yang kita kompilasi nanti menyampaikan pesan Islam yang toleran, damai ke pentas dunia," lanjutnya.
 
Ihya pun menyebut diriya siap untuk dikirim ke berbagai Negara termasuk Inggris untuk berdialog dengan masyarakat di sana tentang keislaman Indonesia dan Jawa Barat.
 
“Yang jelas pertama - kita sesuai dengan temanya“ Dari Jawa Barat Dengan Cinta. Kita berbicara tentang Islam yang damai penuh, Islam yang damai, Islam yang orang luar banyak yang melihat di sini banyak teror, di sini banyak gender antara peremapuan dan laki-laki Islam ini seakan tidak adil,” kata Ihya.
 
“Tapi kita akan berusaha menyampaikan (Islam), Islam yang ada di Indonesia terutama di Jawa Barat, di sini di sini semuanya damai di Jawa Barat. Tidak ada perang saudara, ”paparnya.
 
Bahasa Inggris untuk Ulama sendiri merupakan bagian dari Bahasa Inggris untuk Jawa Barat. Program ini untuk meningkatkan kapasitas bahasa Inggris para guru dan guru melalui kombinasi antara materi belajar dan mengajar digital yang kreatif dan pelatihan tatap muka yang inovatif dan interaktif. Program ini merupakan bagian dari kampanye nasional Bahasa Inggris untuk Indonesia yang diprakarsai oleh British Council dan Kedutaan Besar Inggris. 
 
Peserta pelatihan bahasa Inggris untuk Ulama tidak hanya dari kota dan kabupaten di Jawa Barat, namun juga perwakilan dari organisasi masyarakat seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Mathaul Anwar, Persis, Persatuan Umat Islam, dan beberapa perwakilan ormas Islam lainnya. Di ujung pelatihan ini, para peserta juga diarahkan untuk menjadi mentor, sehingga mengalihkan pembicaraan yang terkait terus bertambah ke komunitas lain dan komunitas lebih luas.
 
Sementara itu, Direktur British Council Indonesia Paul Smith dalam keterangan tertulisnya yang diterima Humas Jabar mengatakan, bahwa bahasa Inggris untuk Jawa Barat adalah program yang merepresentasikanansikan nilai-nilai inklusif dari program Bahasa Inggris untuk Indonesia. Tujuannya untuk menginstal seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati materi Bahasa Inggris yang berkualitas dan mudah diakses melalui materi online.
 
“Kami dengan senang hati dapat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan upaya pengembangan kecakapan hidup masyarakat, kali ini untuk para Ulama di Jawa Barat,” ujar Paul.
 
Paul berharap melalui sistem belajar inovatif, pelatih berpengalaman, dan materi belajar kreatif dari British Council, program pelatihan ini dapat mendukung para ulama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara terdepan di bidang keberagaman dan isu-isu internasional melalui penelitian-mendapatkan Islam. (***)